Foto : Edi Triyono |
Jakarta, O&G Indonesia-- Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016 – 2025, pemerintah menargetkan 23 persen Energi Baru Terbarukan. Namun PT PLN (Persero) mematok target jauh lebih tinggi lagi pada tahun 2025, apa rencana PLN ke depan untuk sektor EBT ini?
“Target PLN lebih tinggi lagi, yaitu 25% pada tahun 2025,” tegas Direktur Perencanaan Korporasi PLN Nicke Widyawati kepada O&G Indonesia, Rabu (20/1/2016) di Jakarta. Pihak PLN telah membuat secara detil daerah-daerah yang akan dikembangkan energi baru terbarukan.
Untuk pengembangan renewable energy disesuaikan dengan sumbernya. Sebab prinsip dasar renewable energy adalah kemandirian energi untuk setiap wilayah. “Semua potensi energi primer kita coba optimalkan dalam sepuluh tahun ke depan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi,”kata Nicke.
Pihak PLN, imbuh Nicke, juga mengapresiasi terhadap masalah harga renewable energy. Harga, tarif atau pembelian kita dari renewable energy lebih tinggi dibandingkan energi fosil. Di beberapa negara pun sama, yaitu renewable energy lebih tinggi ketimbang energy berbasis fosil.
Sedangkan mekanisme subsidi adalah mengganti semua Biaya Penyediaan Produksi (BPP) listrik yang disubsidi. Sehingga untuk renewable energy pun masuk dalam mekanisme subsidi. “Untuk tahun lalu sekitar 60 triliun maka tahun ini dialokasikan 38 triliun untuk subsidi,”papar Nicke. Subsidi makin mengecil dan target subsidi pun makin sedikit.
Nicke tidak menampik bahwa subsidi ini menjadi salah satu persoalan. Sebab Energi baru dan terbarukan (EBT) porsinya harus dinaikkan tetapi subsidi diturunkan. “Alhamdulillah, pemerintah saat ini sedang mendorong pembentukan PLN EBT, semacam badan penyangga yang nantinya pemerintah akan memberikan subsidi kepada badan penyangga ini. Dan subsidi ini akan diberikan kepada para pengembang EBT. Dan PLN akan membeli berdasarkan harga keekonomian saja, sesuai dengan harga jual kita,”ungkap Nicke.
Diharapkan, lanjut Nicke, ke depan tidak ada permasalahan lagi. Sebab PLN pun sudah sangat berkomitmen untuk mendorong penggunaan renewable energy.
Sementara itu, Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto menjelaskan PLN membentuk tujuh direktorat baru yaitu direktorat regional. Direktorat tersebut bakal bertanggung jawab terkait pembangunan pembangkit listrik dari Sabang hingga Merauke.
"Sekarang kami memiliki tujuh direktur regional yang bertanggungjawab terhadap pengembangan infrastruktur listrik di berbagai wilayah dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia," ujar Sarwono, sembari menambahkan perubahan ini sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan tidak membuat rumit birokrasi. (SB)
Genjot Pasar EBT, PLN Patok Target 25 Persen
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, Januari 20, 2016
Rating: