Ogan Komering Ilir, O&G Indonesia –- PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) hari ini, Kamis (17/12), meresmikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berbasis limbah cair sawit (Palm Oil Mill Effluent/POME) yang berkapasitas total sebesar 4 megawatt di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Biogas merupakan jenis energi terbarukan yang tepat untuk penyediaan listrik masa depan, dan akan meningkatkan ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemanfaatan limbah cair sawit melalui Pembangkit Listrik Tenaga Biogas menjadi solusi bagi daerah-daerah sekitar perkebunan yang sampai saat ini belum mendapat akses listrik PLN yang berkecukupan.
“Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki target 23% energi terbarukan dalam bauran energi nasional yang akan dicapai pada tahun 2025. Untuk itu, kami mendukung program akselerasi penggunaan energi terbarukan oleh Pemerintah tersebut melalui pengembangan pembangkit biogas kami di Sumatera Selatan,” jelas Ekadharmajanto Kasih, Presiden Direktur PT Sampoerna Agro Tbk.
Pembangkit biogas Sampoerna Agro menerapkan teknologi methane capture yang dihasilkan dari aktivitas bakteri pengurai limbah cair dari pabrik kelapa sawit yang kemudian dialirkan sebagai bahan bakar ke unit pembangkit listrik. Dengan adanya pembangkit ini, emisi GHG yang dihasilkan dari dua Pabrik Kelapa Sawit Sampoerna Agro yaitu Permata Bunda dan Selapan Jaya di Ogan Komering Ilir dapat dikurangi sampai sekitar 88% atau 65 juta kg CO2e dalam periode satu tahun.
Hingga akhir November 2015 lalu, dua pembangkit biogas Sampoerna Agro telah berhasil melayani kebutuhan energi listrik di setidaknya 20 desa atau lebih dari 2.000 KK melalui jaringan listik PLN. “Kami mendukung percepatan program elektrifikasi pedesaan yang ditargetkan tercapai 100% pada tahun 2019 oleh Pemerintah Republik Indonesia. Ini adalah langkah konkrit dari komitmen kami sebagai pelaku energi bersih terbarukan,” ungkapnya.
“Saya percaya, langkah konkrit kita bersama dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan praktik agribisnis yang ramah lingkungan sesuai dengan Program Sumatera Selatan dalam meningkatkan rasio elektrifikasi bagi masyarakat dan menjadikan Provinsi Sumatera Selatan sebagai 'Lumbung Pasokan Sawit Berkelanjutan'," tutupnya. RH
Biogas merupakan jenis energi terbarukan yang tepat untuk penyediaan listrik masa depan, dan akan meningkatkan ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemanfaatan limbah cair sawit melalui Pembangkit Listrik Tenaga Biogas menjadi solusi bagi daerah-daerah sekitar perkebunan yang sampai saat ini belum mendapat akses listrik PLN yang berkecukupan.
“Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki target 23% energi terbarukan dalam bauran energi nasional yang akan dicapai pada tahun 2025. Untuk itu, kami mendukung program akselerasi penggunaan energi terbarukan oleh Pemerintah tersebut melalui pengembangan pembangkit biogas kami di Sumatera Selatan,” jelas Ekadharmajanto Kasih, Presiden Direktur PT Sampoerna Agro Tbk.
Pembangkit biogas Sampoerna Agro menerapkan teknologi methane capture yang dihasilkan dari aktivitas bakteri pengurai limbah cair dari pabrik kelapa sawit yang kemudian dialirkan sebagai bahan bakar ke unit pembangkit listrik. Dengan adanya pembangkit ini, emisi GHG yang dihasilkan dari dua Pabrik Kelapa Sawit Sampoerna Agro yaitu Permata Bunda dan Selapan Jaya di Ogan Komering Ilir dapat dikurangi sampai sekitar 88% atau 65 juta kg CO2e dalam periode satu tahun.
Hingga akhir November 2015 lalu, dua pembangkit biogas Sampoerna Agro telah berhasil melayani kebutuhan energi listrik di setidaknya 20 desa atau lebih dari 2.000 KK melalui jaringan listik PLN. “Kami mendukung percepatan program elektrifikasi pedesaan yang ditargetkan tercapai 100% pada tahun 2019 oleh Pemerintah Republik Indonesia. Ini adalah langkah konkrit dari komitmen kami sebagai pelaku energi bersih terbarukan,” ungkapnya.
“Saya percaya, langkah konkrit kita bersama dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan praktik agribisnis yang ramah lingkungan sesuai dengan Program Sumatera Selatan dalam meningkatkan rasio elektrifikasi bagi masyarakat dan menjadikan Provinsi Sumatera Selatan sebagai 'Lumbung Pasokan Sawit Berkelanjutan'," tutupnya. RH
Sampoerna Agro Resmikan Dua PLT Biogas Sawit di Sumatera Selatan
Reviewed by OG Indonesia
on
Kamis, Desember 17, 2015
Rating: