Petronas Sudah Produksi 1 Juta Barel Minyak dari Lapangan Bukit Tua

Surabaya, O&G Indonesia – Lapangan Bukit Tua di Blok Ketapang yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Petronas Carigali Ketapang II Ltd. saat ini produksi minyaknya mencapai 10.000-12.000 barel per hari. Produksi hidrokarbon pertama dari lapangan yang terletak 35 kilometer lepas pantai utara Pulau Madura dan 110 kilometer lepas pantai Timur Laut Gresik ini sudah dilakukan pada 17 Mei 2015 lalu.

Dikatakan oleh Presiden Petronas Carigali Indonesia, Hazli Sham Kassim, untuk produksi minyak dari Lapangan Bukit Tua akan disalurkan ke FPSO (Floating Production Storage and Offloading) di lepas pantai Madura. “Kita sudah ada lifting produksi sekitar 1 juta barel, sudah enam kali lifting,” terang Hazli kepada O&G Indonesia di Surabaya, Selasa (03/11). “Dari FPSO itu, minyak akan diambil oleh tanker sebanyak seratus ribu sampai dua ratus ribu barel sekali lifting,” sambungnya sambil menambahkan bahwa saat ini semua minyaknya sudah dibeli oleh Pertamina.

Sementara untuk produksi gas dari Lapangan Bukit Tua saat ini masih sedikit, sekitar 10 juta kaki kubik gas bumi per hari. “Insya Allah gasnya akan sampai ke ORF (Onshore Receiving Facilities) di Gresik bulan Januari (2016). Mula-mula akan small scale dulu, karena saat ini gasnya belum cukup banyak untuk disalurkan,” ungkapnya seraya menambahkan bahwa gas dari Lapangan Bukit Tua saat ini banyak digunakan untuk bahan bakar di fasilitas operasi Petronas di Bukit Tua sendiri.

Puncak produksi dari Lapangan Bukit Tua, diungkapkan Hazli akan terjadi pada April 2016. “Akan sampai 20 ribu barel per hari,” tegasnya. Hazli juga mengatakan bahwa dari rencana lima sumur yang dibor dari Lapangan Bukit Tua, sebanyak dua sumur sudah selesai dikerjakan. “Kita sekarang tengah menyiapkan sumur yang ketiga,” katanya. Ada sembilan titik pengeboran di Lapangan Bukit Tua, namun yang tengah dijalankan oleh Petronas hanya di lima sumur saja terlebih dahulu. 

Diungkapkan Hazli, nilai Capex dari kegiatan Petronas di Bukit Tua mencapai US$ 658 juta. Hazli juga mengatakan bahwa saat ini Petronas menggunakan teknologi baru untuk kegiatan operasinya di Lapangan Bukit Tua yaitu dengan Cyclone Solid Removal yang bisa membersihkan sumur dan memproduksinya dengan segera. “Itu penghematannya sekitar US$ 16,6 juta,” pungkasnya. RH