Listrik 35.000 MW Sudah Kebutuhan, Jangan Selalu Dikritik

Muara Enim, O&G Indonesia- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, kembali mengingatkan kepada mereka yang selalu mengkritik program 35.000 megawatt (MW). 

Sudirman mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berkali-kali mengingatkan program itu adalah kebutuhan. Pesan ini juga disampaikan Presiden Jokowi saat rapat dengan para Gubernur.

"Program 35 ribu megawatt yang berkali-kali dibicarakan itu, Presiden berkali-kali mengingatkan, dalam rapat kerja dengan Gubernur juga menekankan bahwa ini kebutuhan kita. Tidak boleh dipertanyakan, tidak boleh di kontes, dan jangan terlalu dianalisis," kata Sudirman, dalam acara groundbreaking PLTU Sumsel 8, di Muara Enim, Sumatera Selatan, Sabtu (7/11/2015).

Sudirman menjelaskan, sebenarnya tantangan yang mesti dihadapi bukan hanya membangun 35.000 MW, melainkan 42.000 MW. Karena, ada carry over atau pengalihan dari program 10.000 MW tahap I dan II yang belum selesai sekitar 7.000 MW.

Dia menambahkan, dari total 42.000 MW itu, sebanyak 5.800 MW sedang tahap konstruksi oleh Independent Power Producer (IPP) atau pembangkit listrik swasta. Sedangkan sekitar 7.400 MW sedang dalam konstruksi oleh PLN.

"Jadi, total dalam posisi tahun ini 13.000-an lebih MW dalam konstruksi. Kalau lihat angka ini progresnya cukup baik," tutur Sudirman.
Listrik 35.000 MW Sudah Kebutuhan, Jangan Selalu Dikritik Listrik 35.000 MW Sudah Kebutuhan, Jangan Selalu Dikritik Reviewed by OG Indonesia on Minggu, November 08, 2015 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.