Effendi Simbolon : Menteri ESDM dan BUMN Hanya Lakukan Langkah Pencitraan

Jakarta, O&G Indonesia-- Di tengah wacana reshuffle kabinet kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Effendi Simbolon menilai, pengungkapan keberhasilan kinerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said dan Menteri BUMN Rini Soemarno melalui hasil audit Petral-PES tidak akan membantu menutupi buruknya kinerja dua kementerian tersebut.


Menurut Effendi, seberapapun Sudirman dan Rini Soemarno melakukan upaya pencitraan, pada dasarnya mereka hanya ingin menyelamatkan diri dan mempertahankan jabatannya sebagai menteri ESDM dan menteri BUMN.

“Paparan keberhasilan kinerja dan ekspose audit Petral sebagai konsumsi politik Rini Soemarno dan Sudirman Said tidak akan banyak membantu meningkatkan buruknya kinerja mereka. Seberapa banyak pun usaha Sudirman dan Rini Soemarno melakukan paparan keberhasilan di injury time akan sulit,” tuturnya kepada wartawan di Jakarta.

Effendi menegaskan, Sudirman dalah merupakan bagian dari jaringan masa lalu di ISC Pertamina-Petral PES bersama dengan Ari Soemarno. Dulu Sudirman pernah menjadi SPV ISC-Pertamina yang notabene adalah penentu dan pengambil keputusan impor minyak mentah dan BBM.

“Niat pembuburan Petral tidak sepenuhnya tanpa kepentingan, ini lebih kepada mengambil kembali, merebut kembali kekuasaan dan kepentingan yang dulu mereka genggam,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Effendi menyarankan agar Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bisa melihat kepentingan-kepentingan dari Sudirman Said dan Rini Soemarno. Seolah-olah melakukan niatan mulia, namun ada maksud lain yang terkandung di dalamnya.

“Telisik siapa saja yang bermain, tidak hanya pada periode tertentu saja. Mulai dari Petral berdiri ataupun ketika Sudirman Said dan Ari Soemarno terlibat di dalamnya (Petral),” pungkasnya.