Tangerang Selatan, O&G Indonesia -- Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot S. Wisnubroto mengungkapkan bahwa ada ide agar BATAN menjadi Badan Layanan Umum (BLU).
BLU merupakan instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
"Karena ada keinginan untuk memberi keuntungan bagi negara. Sayangnya kita masih melalui jalur Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), itu kira-kira hanya sekitar Rp 13-15 milyar total penerimaan kita untuk seluruh BATAN," ungkap Djarot di Kawasan Nuklir BATAN Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (06/10).
Jumlah tersebut dikatakan Djarot masih berada di bawah jumlah minimal BLU yang disepakati sebesar RP 20 milyar untuk bisa mendirikan sebuah Badan Layanan Umum. "Tapi kita masih bisa melakukan suatu kegiatan yang bisa memberikan pemasukan kepada negara tetapi tidak melalui PNBP seperti yang saya sebutkan tadi," tuturnya.
Saat ini banyak kegiatan pelayanan kepada publik yang mulai dikerjakan oleh BATAN. Seperti yang dilakukan di Reaktor Nuklir GA Siwabessy di Serpong yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan untuk penelitian dan pengembangan di bidang material, industri, kesehatan, dan lingkungan.
Salah satunya melalui proses reaksi nuklir antara neutron dengan uranium yang berlangsung di teras reaktor yang menghasilkan populasi hamburan neutron sebanyak 1014 neutron/cm/detik. Dengan jumlah populasi tersebut, neutron sangat efektif digunakan untuk karakterisasi struktur unsur logam, menganalisis unsur lingkungan atau menganalisis bahan lainnya dengan akurasi yang tinggi dibandingkan menggunakan metode lainnya.
"Kita bisa memanfaatkannya untuk keperluan penelitian di berbagai bidang, seperti untuk meneliti kandungan unsur di bahan pangan, obat-obatan, sampai di dalam di darah kita dan rambut kita," kata Gunawan, Kepala Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju (PSTBM) BATAN.
Diungkapkan Gunawan, untuk bidang industri, BATAN sudah bekerjasama dengan Astra Honda Motor untuk menggunakan teknologi berkas neutron tersebut untuk melakukan pengujian produk blok mesin kendaraannya. "Mereka (Astra) kan buat blok mesin, tetapi bagaimana kualitasnya, apakah di dalamnya banyak pori-pori, itu bisa diamati dengan teknik topografi neutron," ungkapnya.
Saat ini kerjasama BATAN dengan Astra tersebut belum dikenakan biaya oleh BATAN untuk jasa teknologi dan fasilitasnya. "Sementara ini tidak bayar, tapi kalau potensial akan menjadi penerimaan negara bukan pajak," tegasnya. RH
BLU merupakan instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
"Karena ada keinginan untuk memberi keuntungan bagi negara. Sayangnya kita masih melalui jalur Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), itu kira-kira hanya sekitar Rp 13-15 milyar total penerimaan kita untuk seluruh BATAN," ungkap Djarot di Kawasan Nuklir BATAN Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (06/10).
Jumlah tersebut dikatakan Djarot masih berada di bawah jumlah minimal BLU yang disepakati sebesar RP 20 milyar untuk bisa mendirikan sebuah Badan Layanan Umum. "Tapi kita masih bisa melakukan suatu kegiatan yang bisa memberikan pemasukan kepada negara tetapi tidak melalui PNBP seperti yang saya sebutkan tadi," tuturnya.
Saat ini banyak kegiatan pelayanan kepada publik yang mulai dikerjakan oleh BATAN. Seperti yang dilakukan di Reaktor Nuklir GA Siwabessy di Serpong yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan untuk penelitian dan pengembangan di bidang material, industri, kesehatan, dan lingkungan.
Salah satunya melalui proses reaksi nuklir antara neutron dengan uranium yang berlangsung di teras reaktor yang menghasilkan populasi hamburan neutron sebanyak 1014 neutron/cm/detik. Dengan jumlah populasi tersebut, neutron sangat efektif digunakan untuk karakterisasi struktur unsur logam, menganalisis unsur lingkungan atau menganalisis bahan lainnya dengan akurasi yang tinggi dibandingkan menggunakan metode lainnya.
"Kita bisa memanfaatkannya untuk keperluan penelitian di berbagai bidang, seperti untuk meneliti kandungan unsur di bahan pangan, obat-obatan, sampai di dalam di darah kita dan rambut kita," kata Gunawan, Kepala Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju (PSTBM) BATAN.
Diungkapkan Gunawan, untuk bidang industri, BATAN sudah bekerjasama dengan Astra Honda Motor untuk menggunakan teknologi berkas neutron tersebut untuk melakukan pengujian produk blok mesin kendaraannya. "Mereka (Astra) kan buat blok mesin, tetapi bagaimana kualitasnya, apakah di dalamnya banyak pori-pori, itu bisa diamati dengan teknik topografi neutron," ungkapnya.
Saat ini kerjasama BATAN dengan Astra tersebut belum dikenakan biaya oleh BATAN untuk jasa teknologi dan fasilitasnya. "Sementara ini tidak bayar, tapi kalau potensial akan menjadi penerimaan negara bukan pajak," tegasnya. RH
Muncul Wacana Agar BATAN Menjadi Badan Layanan Umum
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, Oktober 07, 2015
Rating: