Akhir Tahun 2015, Pertamina Siap Kelola Mahakam

Jakarta, O&G Indonesia-- PT Pertamina (Persero) menargetkan penandatanganan kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) Blok Mahakam bersama pemerintah sudah dilakukan sebelum akhir tahun ini. Bahkan jika negosiasi buntu, perusahaan migas pelat merah ini siap mengelola Blok Mahakam meski tanpa dua mitra sebelumnya yakni Total E&P Indonesie dan Inpex Coorporation.


"Kami ingin sebelum akhir tahun sudah menandatangani kontrak Blok Mahakam dengan pemerintah," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro.

Hingga kini, menurut Wianda, pembahasan Blok Mahakam dengan Total E&P-Inpex masih berjalan alot. Semula Total menyepakati tawaran 30 persen porsi saham Blok Mahakam bersama Inpex sesuai keputusan pemerintah Juli lalu. Adapun Pertamina dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kalimantan Timur di Blok Mahakam mendapat 70 persen.

Namun belakangan, tambahnya, Total mengajukan beberapa persyaratan kepada Pertamina dan pemerintah yang menginginkan kenaikan bagian minyak dan gas bumi yang diterima oleh Total dalam PSC. Dalam PSC saat ini, Total mendapatkan bagian 15 persen produksi minyak dan 30 persen produksi gas, sedangkan negara mendapat 85 persen bagian minyak dan 70 persen gas. Jika dilibatkan lagi pada 2018 nanti, Total meminta bagiannya lebih tinggi baik untuk minyak maupun gas.

Selain itu, lanjutnya, Total juga meminta kenaikan harga untuk minyak dan gas bumi yang dialokasikan untuk pasar di dalam negeri (domestic market obligation/DMO). Menurut Total, harga minyak dan gas untuk DMO saat ini terlalu murah. Idealnya harga minyak untuk DMO adalah 25 persen dari Indonesia Crude Price (ICP), sementara saat ini cuma US$ 20 sen per barel.