Jakarta, O&G Indonesia-- Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mempertimbangkan perusahaan swasta untuk menjual Avtur di bandara-bandara Indonesia. langkah ini diambil bila PT Pertamina (Persero) tak mau menurunkan harga avturnya.
Apa tanggapan Pertamina?
"Nggak apa-apa silahkan saja. Tapi yang jadi pertanyaan Pertamina, boleh nggak Pertamina juga menutup pelayanan avtur di bandara-bandara kecil, yang sebenarnya Pertamina rugi jualan di sana?" kata Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, kepada O&G Indonesia.
Bambang mengatakan, sudah pasti bila swasta diizinkan menjual avtur di bandara Indonesia, swasta hanya akan mengincar bandara-bandara besar seperti Soekarno-Hatta (Soetta), Ngurah Rai di Bali, dan Juanda di Surabaya.
"Nanti sama dengan SPBU, lihat Shell dan Total. Lihat saja, terbuktikan mereka hanya masuk di kota-kota besar, sedangkan Pertamina wajib melayani daerah-daerah lain hingga ke pelosok daerah meski rugi. Bahkan SPBU AKR yang jual solar subsidi saja sekarang tutup karena harga solar subsidi buat mereka rugi," jelas Bambang.
Bambang mengakui, bila bisnis penjualan avtur di Pertamina memberikan keuntungan di bandara-bandara besar seperti Soetta, Ngurah Rai, dan Juanda. Tapi, keuntungan tersebut sebenarnya untuk menutup kerugian di bandara-bandara kecil.
"Pertamina melakukan subsidi silang, artinya kerugian jual avtur di bandara-bandara kecil seperti Mamuju, Silangit, Nias, Pinang Soeri, daerah-daerah remote seperti Tual, Saumlaki, Larantukan, Luwuk, Labuhan Bajo (Komodo), Tanjung Pinang dan banyak lagi bandara kecil, dikompensasi oleh keuntungan dari bandara-bandara besar," terangnya.
Apa tanggapan Pertamina?
"Nggak apa-apa silahkan saja. Tapi yang jadi pertanyaan Pertamina, boleh nggak Pertamina juga menutup pelayanan avtur di bandara-bandara kecil, yang sebenarnya Pertamina rugi jualan di sana?" kata Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, kepada O&G Indonesia.
Bambang mengatakan, sudah pasti bila swasta diizinkan menjual avtur di bandara Indonesia, swasta hanya akan mengincar bandara-bandara besar seperti Soekarno-Hatta (Soetta), Ngurah Rai di Bali, dan Juanda di Surabaya.
"Nanti sama dengan SPBU, lihat Shell dan Total. Lihat saja, terbuktikan mereka hanya masuk di kota-kota besar, sedangkan Pertamina wajib melayani daerah-daerah lain hingga ke pelosok daerah meski rugi. Bahkan SPBU AKR yang jual solar subsidi saja sekarang tutup karena harga solar subsidi buat mereka rugi," jelas Bambang.
Bambang mengakui, bila bisnis penjualan avtur di Pertamina memberikan keuntungan di bandara-bandara besar seperti Soetta, Ngurah Rai, dan Juanda. Tapi, keuntungan tersebut sebenarnya untuk menutup kerugian di bandara-bandara kecil.
"Pertamina melakukan subsidi silang, artinya kerugian jual avtur di bandara-bandara kecil seperti Mamuju, Silangit, Nias, Pinang Soeri, daerah-daerah remote seperti Tual, Saumlaki, Larantukan, Luwuk, Labuhan Bajo (Komodo), Tanjung Pinang dan banyak lagi bandara kecil, dikompensasi oleh keuntungan dari bandara-bandara besar," terangnya.
Swasta Boleh Jualan Avtur, Ini Tantangan Balik dari Pertamina
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, September 14, 2015
Rating: