Jakarta, O&G Indonesia -- PT. PLN (Persero) terus mengejar target pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan. Yang terbaru PLN mulai membangun dua pembangkit listrik di Banten dan Gorontalo.
Di Gorontalo, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meresmikan dimulainya pembangunan (ground breaking) pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Gorontalo berkapasitas 100 MW, di Pohuwatu, Gorontalo, pada Kamis (10/09) lalu.
“Kami sangat butuh tambahan pasokan listrik dari PLN. Pemerintah Daerah dan masyarakat Gorontalo sepenuhnya akan siap membantu PLN, termasuk dalam hal proses penyediaan lahan, perijinan dan juga jika ada hal lainnya, sepanjang untuk kebutuhan percepatan penyelesaian proyek infrastruktur kelistrikan di Gorontalo” kata Rusli.
Direktur PLN Amin Subekti menyatakan masuknya PLTG di Pohuwato akan menambah daya pasok listrik ke sistem Sulawesi Utara Gorontalo (Sulutgo) sebesar 100 MW. "PLTG di Pohuwato yang berjumlah 4 unit dengan kapasitas masing-masing unit sebesar 25 MW akan memberikan keleluasaan kepada PLN untuk memenuhi layanan listrik yang dibutuhkan pelanggan," ujar Amin.
Amin mengungkapkan bahwa listrik dari PLTG Gorontalo juga dapat memenuhi sambungan calon pelanggan yang saat ini masih mengantri dalam daftar tunggu yang saat ini mencapai 70 MW. Lebih lanjut Amin mengatakan dengan tambahan listrik dari PLTG ini mampu meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 84,4 persen pada akhir 2016 dari 74 persen saat ini.
Pembangkit listrik yang dibangun oleh PT. Pembangunan Perumahan (PT PP) ini berlokasi di Desa Maleo, Kecamatan Paguat, kabupaten Pohuwatu dengan masa pembangunan selama 6 bulan. Kontrak pembangunan PLTG Gorontalo senilai USD 97,35 dan Rp 498,95 milyar telah ditandatangani pada 30 Juni 2015.
PLTU Lontar di Tangerang, Banten
Satu lagi proyek pembangkit bagian dari program 35.000 MW, yakni pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Lontar Ekspansi kapasitas 1x315 MW siap dibangun. Hal ini dipastikan setelah ditandatanganinya dokumen kontrak engineering, procurement, construction (EPC) pada Jumat, 18 September 2015 di Kantor Pusat PLN Jakarta.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT. PLN (Persero) Nasri Sebayang dan General Manager Departemen EPC Pembangkit No.1 Sumitomo Corporation Yuji Watanabe.
PLTU Lontar Ekspansi 1x315 MW ini akan dibangun di area seluas ± 11 hektar yang berlokasi di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten, satu lokasi dengan PLTU 3 Banten - Lontar. Dan ditargetkan dibangun dalam waktu 42 bulan setelah kontrak efektif.
Saat ini PLTU 3 Banten - Lontar, yang dikenal dengan nama PLTU Lontar, memiliki 3 unit pembangkit kapasitas masing-masing unit 315 megawatt sehingga total kapasitas tenaga listrik yang dihasilkan 945 MW. Daya listrik yang dihasilkan PLTU Lontar disalurkan melalui jaringan transmisi 150 kV (SUTT) sepanjang 22 kilometer ke Gardu Induk Teluk Naga dan sepanjang 22 kilometer ke Gardu Induk New Tangerang.
Pembangunan PLTU Lontar ini ditujukan untuk memperkuat pasokan tenaga listrik di area Jakarta dan sekitarnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali. PLTU 3 Banten - Lontar merupakan bagian dari Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit 10.000 MW tahap 1 (FTP-1). RH
Di Gorontalo, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meresmikan dimulainya pembangunan (ground breaking) pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Gorontalo berkapasitas 100 MW, di Pohuwatu, Gorontalo, pada Kamis (10/09) lalu.
“Kami sangat butuh tambahan pasokan listrik dari PLN. Pemerintah Daerah dan masyarakat Gorontalo sepenuhnya akan siap membantu PLN, termasuk dalam hal proses penyediaan lahan, perijinan dan juga jika ada hal lainnya, sepanjang untuk kebutuhan percepatan penyelesaian proyek infrastruktur kelistrikan di Gorontalo” kata Rusli.
Direktur PLN Amin Subekti menyatakan masuknya PLTG di Pohuwato akan menambah daya pasok listrik ke sistem Sulawesi Utara Gorontalo (Sulutgo) sebesar 100 MW. "PLTG di Pohuwato yang berjumlah 4 unit dengan kapasitas masing-masing unit sebesar 25 MW akan memberikan keleluasaan kepada PLN untuk memenuhi layanan listrik yang dibutuhkan pelanggan," ujar Amin.
Amin mengungkapkan bahwa listrik dari PLTG Gorontalo juga dapat memenuhi sambungan calon pelanggan yang saat ini masih mengantri dalam daftar tunggu yang saat ini mencapai 70 MW. Lebih lanjut Amin mengatakan dengan tambahan listrik dari PLTG ini mampu meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 84,4 persen pada akhir 2016 dari 74 persen saat ini.
Pembangkit listrik yang dibangun oleh PT. Pembangunan Perumahan (PT PP) ini berlokasi di Desa Maleo, Kecamatan Paguat, kabupaten Pohuwatu dengan masa pembangunan selama 6 bulan. Kontrak pembangunan PLTG Gorontalo senilai USD 97,35 dan Rp 498,95 milyar telah ditandatangani pada 30 Juni 2015.
PLTU Lontar di Tangerang, Banten
Satu lagi proyek pembangkit bagian dari program 35.000 MW, yakni pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Lontar Ekspansi kapasitas 1x315 MW siap dibangun. Hal ini dipastikan setelah ditandatanganinya dokumen kontrak engineering, procurement, construction (EPC) pada Jumat, 18 September 2015 di Kantor Pusat PLN Jakarta.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT. PLN (Persero) Nasri Sebayang dan General Manager Departemen EPC Pembangkit No.1 Sumitomo Corporation Yuji Watanabe.
PLTU Lontar Ekspansi 1x315 MW ini akan dibangun di area seluas ± 11 hektar yang berlokasi di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten, satu lokasi dengan PLTU 3 Banten - Lontar. Dan ditargetkan dibangun dalam waktu 42 bulan setelah kontrak efektif.
Saat ini PLTU 3 Banten - Lontar, yang dikenal dengan nama PLTU Lontar, memiliki 3 unit pembangkit kapasitas masing-masing unit 315 megawatt sehingga total kapasitas tenaga listrik yang dihasilkan 945 MW. Daya listrik yang dihasilkan PLTU Lontar disalurkan melalui jaringan transmisi 150 kV (SUTT) sepanjang 22 kilometer ke Gardu Induk Teluk Naga dan sepanjang 22 kilometer ke Gardu Induk New Tangerang.
Pembangunan PLTU Lontar ini ditujukan untuk memperkuat pasokan tenaga listrik di area Jakarta dan sekitarnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali. PLTU 3 Banten - Lontar merupakan bagian dari Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit 10.000 MW tahap 1 (FTP-1). RH
PLN Mulai Bangun Dua Pembangkit Listrik di Banten dan Gorontalo
Reviewed by OG Indonesia
on
Sabtu, September 19, 2015
Rating: