S. Herry Putranto, Ketua Komunitas Migas Indonesia |
Jakarta, O&G Indonesia-- Seiring terus melemahnya nilai tukar rupiah, harga minyak dunia
juga terus merosot, bahkan sulit diprediksi kapan bisa naik kembali. Saat
ini, harga minyak dunia makin merosot tajam hingga di bawah US$ 50 per barel.
Angka ini merupakan separuh lebih rendah dari harga minyak dunia di tahun lalu.
Bahkan, timbul prediksi harga
minyak dunia bisa jatuh lebih rendah hingga US$ 20 per barel. Akankah harga
minyak dunia naik kembali di kemudian hari?
Di tengah situasi yang sudah
bisa dikatakan krisis ini, tak mungkin pelaku industri migas menyerah begitu
saja, aktivitas pembangunan infrastruktur dan berburu minyak dan gas tetap
harus dilakukan, karena ini merupakan kebutuhan. Solusi untuk mengatasi hal ini
haruslah kongkrit, dan dapat diimplementasikan. Terobosan untuk membuka peluang
ditengah krisis ini diperlukan, begitulah ucap S. Herry Putranto, Ketua
Komunitas Migas Indonesia (KMI) kala ditemui O&G Indonesia saat berkumpul dengan para pelaku Industri
Penunjang Migas di Jakarta, Kamis (17/9).
Ketua KMI ini mengatakan
upaya Komunitas Migas Indonesia jelas membantu para profesional migas dan
pelaku industri migas untuk memberikan terobosan melalui pemikiran
cerdasnya dalam mengatasi kondisi migas yang kian terpuruk.
“Kami mewadahi dan
memfasilitasi suara profesional dan pelaku industri penunjang nasional untuk tetap
survive dan mencari solusi, inilah perlunya kita duduk bersama antara regulator
dan stakeholders migas, apa yang semestinya kita lakukan,”katanya.
Tak perlu pesimis dalam
menghadapi kondisi ini, justru seharusnya kita dapat mengambil momen ini untuk
terus berbuat, dengan strategi yang baru. Lanjut Herry, “banyak teknologi dan strategi bisnis yang
bisa kita terapkan untuk tetap beroperasi, dengan tidak mengurangi hasil namun
kita bisa melakukan efisiensi cost,”ucapnya.
Ketika ditanyakan, agenda
KMI dalam waktu dekat untuk memfasilitasi suara pelaku industri penunjang migas
untuk duduk bersama, Herry menjelaskan bahwa agenda diskusi KMI akan selalu
ada, dan merupakan cara efektif untuk meneruskannya menjadi masukan kepada
regulator dan menjadi inspirasi bisnis bagi pelaku industri, “KMI akan selalu
ada forum-forum yang siap memfasilitasi hal ini, kita tunggu saja dalam waktu
dekat,”ucapnya optimis sambil menginformasikan akan digelarnya Business Forum Infrastruktur Migas The 2nd Series, pada 30 September mendatang di Balai Kartini, Jakarta.
Elan Biantoro, Kabag Humas SKK Migas |
Industri Penunjang Perlu Formula di Tengah Lesunya Bisnis, Ini Solusinya
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, September 18, 2015
Rating: