Jakarta, O&G Indonesia-- Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla 330 MW di wilayah Tapanuli Utara, ditargetkan berproduksi untuk menghasilkan aliran listrik 110 MW tahap pertama, pada akhir 2016.
“Saat ini masih dilakukan proses pengeboran untuk sumur-sumur produksi, injeksi serta pekerjaan konstruksi fasilitas pembangkit listrik tersebut,”kata Ibnu Nurzaman, Head of Corporate Councel PT Medco Power Indonesia, kepada O&G Indonesia, Senin malam (14/9/2015) di Jakarta. Semua pekerjaan yang dilakukan hingga saat ini, lanjut Ibnu, masih sesuai dengan rencana kegiatan dan target di awal.
Ibnu menjelaskan bahwa energi panas bumi merupakan sumber daya alam terbarukan dan sangat ramah lingkungan. “Kelestarian hutan dan alam sekitar sumber panas bumi merupakan syarat utama terjaganya sumber panas bumi tersebut. Dampaknya sangat positif, PLTP Sarulla akan bisa memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya yang saat ini masih mengalami kelangkaan dan kekurangan pasokan listrik,”kata Ibnu.
Dengan beroperasinya PLTP Sarulla akan dapat menghemat penggunaan bahan bakar solar untuk pembangkit listrik sekitar 1 juta dollar AS per hari. Disamping itu, kata Ibnu, dengan adanya PLTP Sarulla akan memberikan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Misalnya melalui pengembangan ekoturisme atau wisata seperti yang ada di wilayah wisata panas bumi lainnya baik di dalam negeri ataupun di luar negeri.
Saat ditanyakan perihal respon masyarakat sekitar terhadap keberadaan proyek Sarulla, Ibnu mengatakan masyarakat sekitar sangat mendukung pembangunan PLTP Sarulla. Buktinya? “Adanya kerjasama yang baik antara pengembang dengan masyarakat dan pemerintah daerah, termasuk pada saat pembebasan lahan,”kata Ibnu. Selama inipun telah dirancang dan dijalankan program-program CSR yang terkait dengan kegiatan sosial, keagamaan dan pendidikan serta community development dan pelestarian lingkungan.
Seperti diketahui, proyek Sarulla dikerjakan oleh Sarulla Operation limited yang merupakan perusahaan patungan yang disponsori oleh perusahaan-perusahaan berskala International yang membentuk suatu konsorsium. Konsorsium tersebut terdiri atas Medco Power Indonesia, Itochu Corp, Kyhusu Electric, keduanya dari Jepang dan Ormat dari Amerika Serikat. Sementara pendanaan didapatkan dari lembaga keuangan Internasional JBIC, ADB dan beberapa bank luar negeri lainnya. (SB)
Hemat US$ 1 Juta/Hari, Bila Sarulla Beroperasi
Reviewed by OG Indonesia
on
Selasa, September 15, 2015
Rating: