Jakarta, O&G Indonesia -- Para Chief Financial Officer (CFO) Badan Usaha Milik Negara bertemu di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) hari ini, Selasa (22/09), untuk bertukar pikiran dan pandangan dalam Forum CFO BUMN terkait kondisi aktual ekonomi nasional dan strategi solutif BUMN untuk menghadapi situasi tersebut.
Forum CFO BUMN merupakan bentuk dukungan terhadap program sinergi seluruh perusahaan pelat merah di Indonesia. Forum ini diharapkan menjadi wadah bagi para CFO BUMN untuk saling melakukan pertukaran informasi, pandangan, dan melaksanakan diskusi pembahasan terhadap berbagai isu dan perkembangan seputar finansial.
Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan pertama di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tiga bulan yang lalu, dan kali ini pada tanggal 22 September 2015 merupakan peresmian terbentuknya Forum CFO BUMN oleh Menteri BUMN. "Posisi CFO sangat penting di perusahaan. Kalau ada masalah yang kena CFO duluan loh, bukan CEO. Selalu dicek CFO-nya ngapain, bikin apa," kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat acara peresmian.
Dikatakan oleh Ketua Forum CFO BUMN, Ari Ashkara Danadiputra, dalam forum ini para CFO diharapkan saling berbagi ide dan inisiatif sehingga bisa melakukan lebih dari sekedar fungsi seperti yang dilakukan saat ini yaitu treasury, reporting, tax, dan budgeting. "Harus juga aktif melakukan perubahan business process yang mengarah kepada efisiensi, menerapkan manajemen risiko yang prudent dan sebagai mitra strategis Board Of Director dalam menentukan arah perusahaan," kata Ari.
"Khususnya dalam menghadapi volatilitas mata uang yang tinggi seperti saat ini, para CFO diharapkan tetap melakukan aktivitas lindung nilai (hedging) yang terukur dan didasari risk management assesment yang prudent,” sambung Ari.
Di tengah kondisi perekonomian global yang belum menentu, BUMN perlu merapatkan barisan dan memperkuat sinergi karena kondisi seperti ini rawan memicu terjadinya gejolak keuangan. Krisis pada 1997 dan 2008 lalu memberikan pelajaran berharga. “Sebagai motor penggerak perekonomian dan agen pembangunan, BUMN mesti bersatu-padu dan meningkatkan sinergi,” ucap Ari.
Dalam situasi ekonomi yang cukup menantang kali ini, CFO BUMN dituntut untuk semakin meningkatkan profesionalisme sehingga dapat memberikan nilai lebih bagi para stakeholder. “Termasuk bagaimana penerapan program-program cost efficiency dan cost leadership perusahaan dapat menjadi fokus CFO untuk memastikan BUMN dapat survive bahkan bisa mengambil momentum dalam perlambatan ekonomi seperti saat ini," pungkasnya. RH
Forum CFO BUMN merupakan bentuk dukungan terhadap program sinergi seluruh perusahaan pelat merah di Indonesia. Forum ini diharapkan menjadi wadah bagi para CFO BUMN untuk saling melakukan pertukaran informasi, pandangan, dan melaksanakan diskusi pembahasan terhadap berbagai isu dan perkembangan seputar finansial.
Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan pertama di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tiga bulan yang lalu, dan kali ini pada tanggal 22 September 2015 merupakan peresmian terbentuknya Forum CFO BUMN oleh Menteri BUMN. "Posisi CFO sangat penting di perusahaan. Kalau ada masalah yang kena CFO duluan loh, bukan CEO. Selalu dicek CFO-nya ngapain, bikin apa," kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat acara peresmian.
Dikatakan oleh Ketua Forum CFO BUMN, Ari Ashkara Danadiputra, dalam forum ini para CFO diharapkan saling berbagi ide dan inisiatif sehingga bisa melakukan lebih dari sekedar fungsi seperti yang dilakukan saat ini yaitu treasury, reporting, tax, dan budgeting. "Harus juga aktif melakukan perubahan business process yang mengarah kepada efisiensi, menerapkan manajemen risiko yang prudent dan sebagai mitra strategis Board Of Director dalam menentukan arah perusahaan," kata Ari.
"Khususnya dalam menghadapi volatilitas mata uang yang tinggi seperti saat ini, para CFO diharapkan tetap melakukan aktivitas lindung nilai (hedging) yang terukur dan didasari risk management assesment yang prudent,” sambung Ari.
Di tengah kondisi perekonomian global yang belum menentu, BUMN perlu merapatkan barisan dan memperkuat sinergi karena kondisi seperti ini rawan memicu terjadinya gejolak keuangan. Krisis pada 1997 dan 2008 lalu memberikan pelajaran berharga. “Sebagai motor penggerak perekonomian dan agen pembangunan, BUMN mesti bersatu-padu dan meningkatkan sinergi,” ucap Ari.
Dalam situasi ekonomi yang cukup menantang kali ini, CFO BUMN dituntut untuk semakin meningkatkan profesionalisme sehingga dapat memberikan nilai lebih bagi para stakeholder. “Termasuk bagaimana penerapan program-program cost efficiency dan cost leadership perusahaan dapat menjadi fokus CFO untuk memastikan BUMN dapat survive bahkan bisa mengambil momentum dalam perlambatan ekonomi seperti saat ini," pungkasnya. RH
Bos Keuangan BUMN Kumpul di Kantor Pertamina
Reviewed by OG Indonesia
on
Selasa, September 22, 2015
Rating: