BKPM Dorong Investasi Galangan Kapal di Indonesia

Jakarta, O&G Indonesia-- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengungkapkan, saat ini mulai dari TNI, Polri, hingga BUMN banyak menggunakan kapal buatan dari luar negeri baik dengan skema beli atau sewa. Ia ingin investor galangan kapal memindahkan produksinya ke Indonesia.

"Ada beberapa BUMN yang kapalnya sewa. Ini harus diatur supaya porsinya seimbang antara kepemilikan sendiri dan sewa. Aturan saat ini 70% sewa. Sebab biarpun bisa membeli, rupanya mengelola kapal pun perlu kompetensi tersendiri. Semen Indonesia 100% sewa. PT Garam sepenuhnya sewa. SKK Migas ada 670 kapal dan itu sebagian besar sewa," kata Franky usai pertemuan dengan Menteri Perindustrian, TNI AL, Polri, dan BUMN di Gedung Nusantara Lantai I BKPM, Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Ia mengatakan, permasalahannya, kapal yang dibeli maupun yang di sewa tersebut terkendala tidak adanya industri perbaikan/perawatan atau reparasi kapal di sewa.

"Menjadi konsen dari semua itu adalah belum adanya industri maintanance atau reparasi kapal yang mereka sewa," jelas Franky.

Franky menambahkan, investasi harus didorong supaya industri galangan kapal makin banyak yang bisa produksi langsung di Indonesia. "Kami ingin agar investasi galangan kapal banyak terealisasi yang memproduksi kapal langsung di Indonesia. Mereka (investor) lebih melihat Indonesia sebagai basis produksi," kata Franky. 

Menurutnya, Indonesia sangat menarik bagi investor sebagai wilayah yang tepat untuk dijadikan basis produksi. Sebab didukung dengan adanya pasar dari kapal yang telah dibuat. 

"Memproduksi di Australia, saat ini sangat tidak mungkin karena mahal. Mereka mengurangi produksi bertahap. Ditanya pasar, bidikan mereka tetap pasar global," terangnya. 

Franky menjelaskan, sudah ada satu proyek investasi yang mulai dengan industri maintanance. "Indonesia tepat menjadi basis industri galangan kapal. Kita melihat, mereka (investor) yang masuk ke Indonesia adalah pembawa teknologi mumpuni termasuk untuk repair-nya. Termasuk kapal-kapal berteknologi khusus. Apakah itu kapal perang, patroli yang digunakan TNI dan Polri diharapkan diproduksi di dalam negeri," terangnya.