Barita Sihombing, Direktur PT. Gelombang Seismic Indonesia |
Bekasi, O&G
Indonesia – Di tengah lesunya harga minyak dunia yang berdampak pada
kegiatan hulu migas termasuk untuk kegiatan eksplorasi, PT. Gelombang Sesmic
Indonesia (GSI) sebagai perusahaan nasional yang bergerak di kegiatan survei seismik mengakui adanya stagnansi dalam kegiatan usaha dari perusahaan-perusahaan
di bidang survei seismik di Indonesia saat ini.
Diungkapkan oleh Direktur PT. Gelombang Seismic Indonesia Barita Sihombing, untuk perusahaan seismik terutama dengan karyawan banyak pasti akan memutar otak untuk menjalankan perusahaan. “Untungnya kita, kalau kita melihat semester 1 tahun 2015, GSI termasuk yang paling sibuk,” terang Barita Sihombing kepada O&G Indonesia yang berkunjung ke kantornya di Tambun, Bekasi (04/08).
Diungkapkan olehnya, sejak Maret sampai awal Juli 2015, GSI bekerjasama
dengan Sucofindo sudah mengerjakan proyek seismik 3D di Petroenim Betun Selo
yang dikelola Pertamina EP di Muaraenim, Sumatera Selatan. Nilai proyek di
Petroenim Betun Selo tersebut sebesar US$ 2,1 juta.
Dan untuk semester kedua tahun 2015 GSI masih akan sibuk dengan kegiatan survei seismiknya. Saat ini GSI tengah melakukan kegiatan recording untuk proyek Indrillco Hulu Energy-Pertamina EP di Musi
Rawas, Sumatera Selatan. Proyek survei seismik 3D dengan nilai US$ 2,5 juta
tersebut ditargetkan akan selesai pada akhir Agustus 2015 nanti.
Pekan depan, dikatakan Barita, GSI akan memulai kegiatan
seismik di Blok South Baturaja di daerah Lampung dan Sumatera Selatan yang dikelola PT. Anugerah Mutiara Sentosa. “Nilai
proyeknya US$ 2,2 juta,” tegasnya.
Diungkapkan oleh Barita, sampai akhir tahun 2015
kegiatan-kegiatan proyek seismik yang dijalankan GSI masih terus berlanjut. Namun
ia menyampaikan bahwa dalam kuartal ketiga dan keempat tahun 2015, GSI harus
mendapatkan proyek-proyek baru lagi untuk dikerjakan pada tahun 2016 nanti.
Saat ini GSI tengah mengikuti tender untuk dua proyek, yang pertama di Blok West
Bangkanai, Kalimantan Tengah yang dikelola Salamander. “Proyek tersebut
mungkin dieksekusi Q1 tahun depan,” ujar Barita. Satu tender lagi yang diikuti
GSI untuk Blok South West Bukit Barisan yang dikelola PT. Radiant Bukit
Barisan. “Itu untuk survei 3D di Sumatera Barat. Kalau dari mereka komitmennya
tahun ini,” tambahnya.
Diatakan Barita, idealnya perusahaan seismik itu harus punya
dua proyek yang paralel atau berbarengan agar bisa bertahan di tengah kondisi
krisis seperti saat ini. “Kemampuan perusahaan kita punya tiga alat (untuk
kegiatan seismik) yang bisa dipakai paralel dalam satu waktu,” pungkas Barita. RH
GSI Bidik Dua Tender Survei Seismik di Akhir Tahun 2015
Reviewed by OG Indonesia
on
Selasa, Agustus 04, 2015
Rating: