Bisnis Migas Terjun Bebas, Waktunya Implementasikan Solusi

S. Herry Putranto
Ketua Komunitas Migas Indonesia (KMI)
Jakarta, O&G Indonesia -- Melesunya kegiatan produksi minyak dan gas bumi (migas), menimbulkan banyak dampak yang tak menguntungkan, melihat situasi seperti ini mengundang pertanyaan besar, bagaimana pemerintah menyikapi kondisi yang ada?

Situasi migas terkini,  mengundang perhatian S.Herry Putranto Ketua Komunitas Migas Indonesia (KMI), dirinya menilai komunikasi dalam situasi seperti ini sangat dibutuhkan, sehingga regulator pun bisa mencari jalan keluar dari kegelisahan yang ada dan diimplementasikan,"Dibutuhkan peran pemerintah untuk mendudukan bersama KKKS dan Industri Penunjang Migas dalam upaya menciptakan solusi terbaik, komunikasi ini yang kadang-kadang menjadi kendala,"jelasnya pada O&G Indonesia, Senin malam (24/8/2015).

Ketika ditanyakan pernahkah ada forum resmi untuk membahas dan mencari solusi atas kondisi perkembangan migas ini, dirinya kembali menjawab, "saya rasa baru sekadar forum-forum bisnis dan seminar saja, belum ada yang resmi dibuat oleh pemerintah, permasalahan dari forum atau seminar ini hanya membahas masalah dan mencari jalan keluar pada waktu sesaat saja, namun tak ada terusan dalam implementasi,"ucap Herry.

Lanjut Herry, berharap Kementerian ESDM melalui Dirjen Migas bisa memfasilitasi forum-forum diskusi dengan mengundang asosiasi dan para profesional di sektor migas untuk duduk bersama sehingga ada solusi pemecahannya, menuju keseimbangan baru di harga Crude yang sudah menginjak US$ 40/barrel ini.
Sudah seharusnya pemerintah membuka kesempatan komunikasi, tak perlu formal, namun suara pelaku dan profesional di sektor migas ini dapat didengar dan diteruskan, "Dahulu KMI sering sekali, dapat berdiskusi dengan para Profesional di Ditjen Migas, dan asosiasi-asosiasi lain pun melakukan hal yang sama, sehingga walau dengan cara diskusi, setiap masalah bisa cepat ditindaklanjuti oleh regulator, namun sayangnya saat ini berbeda,"jelasnya.

Tentunya, selain komunikasi harus diikuti langkah kongkrit dalam waktu dekat ini, seperti halnya melindungi dan memberikan prioritas terhadap industri penunjang dalam negeri, hal ini guna menjaga kelangsungan dari industri nasional yang ada agar tidak mati tergerus situasi yang tak menguntungkan ini. ‎"Ya, implementasi TKDN sudah semestinya semakin diperhatikan, karena dari situlah, salah satu cara bisa memberikan peluang dan kesempatan bagi industri penunjang nasional kita,"sambungnya.

Tak ketinggalan, permasalahan insentif pun menjadi hal yang patut terus diperhatikan pemerintah, "Dalam situasi seperti ini sudah sewajarnya Pemerintah juga banyak menyiapkan berbagai insentif agar dunia usaha mampu bertahan,"tutupnya. MB‎

Bisnis Migas Terjun Bebas, Waktunya Implementasikan Solusi Bisnis Migas Terjun Bebas, Waktunya Implementasikan Solusi Reviewed by OG Indonesia on Senin, Agustus 24, 2015 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.