CKB Logistics Tawarkan Solusi Shorebase Migas

Jakarta, O&G Indonesia-- PT. Cipta Krida Bahari atau akrab dikenal dengan CKB Logistics menjadikan kegiatan usaha hulu dan hilir migas termasuk industri jasa penunjang migas sebagai salah satu target pasar utama kegiatan usaha logistiknya. CKB Logistics merupakan perusahaan penyedia layanan logistik terintegrasi yang telah eksis selama 16 tahun terakhir di kancah industri logistik tanah air.
“Untuk tahun 2015 ini, CKB Logistics menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 30% dibandingkan dengan tahun lalu, dan 20% dari target pendapatan tersebut akan dikontribusi dari industri migas,” ujar Denny Fikri, General Manager Commercial PT Cipta Krida Bahari kepada O&G Indonesia yang bertandang ke kantornya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Untuk sektor hulu migas, CKB yang kliennya kebanyakan adalah perusahaan migas ternama dunia yang beroperasi di Indonesia, berperan membantu perusahaan KKKS untuk urusan logistik mulai dari penyediaan tenaga kerja di lapangan sampai membantu mendistribusikan alat-alat berat. Layanan yang ditawarkan CKB adalah layanan logistik terintegrasi yang disebut dengan “One Stop Logistics Solutions” yang mengakomodir seluruh kebutuhan logistik baik untuk kegiatan operasional Onshore maupun Offshore. “Termasuk untuk mentransportasikan rig di darat, tapi kalau yang di laut belum,” tutur Denny. “Kami bisa memindahkan rig kemana saja tergantung lokasi proyeknya. Seperti kemarin kami memindahkan rig dari Sumatera ke Sulawesi, atau dari Batam ke Kalimantan,” tambahnya.

CKB yang kini telah memiliki lebih dari 45 cabang di lokasi yang strategis di Indonesia, juga tengah membidik potensi dari Shorebase/Supply Base Management untuk industri migas. Diterangkan oleh Denny Fikri bahwa peluang bermain di bidang tersebut cukup bagus karena pemainnya tidak banyak dikarenakan investasinya padat modal. “Maklumlah kan membangun pelabuhan gitu kan,” imbuhnya. Ditambah lagi ada peraturan dari SKK Migas yang memberlakukan proses tender sehingga mengakibatkan tidak banyak perusahaan yang berani membangun pelabuhan kalau kontraknya belum jelas didapat. “Meskipun kecenderungannya produksi hulu migas menurun, namun kami melihat potensi Shorebase/Supply Base Management di Indonesia masih sangat menjanjikan,” ungkap Denny.

Dipaparkan oleh Denny bahwa CKB memetakan ada beberapa area di Indonesia yang belum didukung oleh Shorebase atau pelabuhan yang memadai sehingga celah CKB bermain di situ terbuka lebar. “Kalau kami melihat seperti di Natuna, kemudian kawasan timur Indonesia seperti Maluku dan Papua yang cukup positif, karena di situ ada pengeboran-pengeboran baru yang tentunya mereka butuh support terkait shorebase ini,” jelas Denny panjang. Tapi saat ini CKB masih lebih fokus sebagai Supply Base Operator. “Bukannya kami tidak berinvestasi dalam membangun pelabuhan, kami mau lakukan itu tapi kami masih melihat resikonya. Jadi sekarang kami mengutamakan kemampuan dalam mengoperasikan supply base,” lanjutnya.

Jadi, untuk kegiatan Shorebase, CKB saat ini masih bekerjasama dengan pelabuhan yang sudah ada. Sedangkan untuk daerah yang belum ada pelabuhannya, CKB tengah berusaha untuk menggandeng perusahaan lain untuk berinvestasi. “Jadi kalau ada perusahaan yang mau berinvestasi long term di pelabuhan, kita berpartner, di mana CKB yang mengoperasikan,” katanya.

Salah satu peluang lain yang disasar CKB pada tahun ini adalah momen efisiensi biaya yang tengah dilakukan banyak perusahaan KKKS dalam kegiatan operasi migasnya saat ini. Menurut Denny dengan efisiensi yang dilakukan tersebut, CKB bisa berkontribusi memberikan layanan yang dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan migas sebagai klien dari CKB. “Apa yang bisa kita efisiensi? Misalnya dulu kerja harus 24 jam, mungkin sekarang 18 jam atau 12 jam dengan beberapa shift. Lalu dari luas penyimpanan barang kita bisa kurangi karena aktivitasnya juga berkurang,” bebernya. “Jadi tantangan bagi kita adalah untuk mengefisiensikan biaya mereka dari sisi logistik,” sambung Denny.

Solusi lain yang ditawarkan CKB terkait efisiensi adalah memberikan tawaran pemakaian equipment secara bersama-sama kepada beberapa perusahaan KKKS yang berada di satu area. “Equipment ini kan bisa dipakai bersama-sama, tinggal diatur saja waktunya. CKB siap untuk menyediakan equipment itu dan mengaturnya,” ujar Denny. Termasuk juga untuk pemakaian kapal secara bersama-sama. Sehingga yang tadinya perusahaan KKKS membawa logistik dari pelabuhan besar ke shorebase dengan kapal sendiri-sendiri bisa diatur untuk menggunakan kapal bersama yang secara estimasi kasar bisa menghemat biaya sekitar 60%.


CKB yang telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007 meyakini bahwa faktor safety ditambah kecepatan dan ketepatan waktu dalam kegiatan logistik yang dilakukannya menjadi nilai jual lebih bagi CKB dalam berkompetisi menawarkan jasanya di sektor migas. “Karena HSE di oil and gas itu kan harga mati ya. Bagi pemain baru mungkin itu menjadi tantangan, tapi bagi kami itu sudah menjadi way of life,” bangganya. Dalam tiga tahun terakhir dari 2012-2014 CKB berhasil menyabet penghargaan sebagai Indonesia Domestic Logistics Service Provider of The Year dari Frost & Sullivan. “Harapannya kami bisa menjadi pemain utama di migas, kalau bicara logistik,” pungkasnya. (RH)
CKB Logistics Tawarkan Solusi Shorebase Migas CKB Logistics Tawarkan Solusi Shorebase Migas Reviewed by OG Indonesia on Senin, Juni 08, 2015 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.