Jakarta, O&G
Indonesia – Indonesia berpotensi besar mengembangkan algae sebagai sumber Bahan Bakar Nabati (BBN) karena
banyak terdapat di seluruh perairan di Indonesia. Kalau sukses, Indonesia bisa
menjadi negara pertama di dunia yang mengembangkan lumut untuk BBN.
Pengembangan algae
di Indonesia sangat didukung dengan posisi geografis dan kondisi alam di Indonesia
yang berada di daerah tropis. “Makannya
algae itu sangat mudah sekali, dengan proses fotosintesa biasa, dia bisa
berkembang biak dengan adanya sinar matahari dan CO2,” terang Eko Wahyu
Laksmono, VP Research and Development Direktorat Pengolahan PT Pertamina
(Persero), dalam Diskusi Publik Pengembangan Produk-Produk Pengolahan Pertamina
di kantor pusat Pertamina, Jakarta (18/5).
Karena itu Pertamina tertarik mengembangkan BBN dari algae ini dan telah melakukan riset terkait hal ini. “Kita tahu negeri ini masih
tergantung pada energi fosil dari minyak dan gas bumi. Nah, energi nabati ini lebih bersih dan terbarukan. Dan khusus
untuk negeri ini, algae ini kami
anggap sebagai yang paling favorit nantinya,” papar Eko. Menurutnya, potensi algae
untuk menjadi bahan bakar sangat menjanjikan bahkan bila dibandingkan dengan
kelapa sawit. "Algae tidak bersaing
dengan palm oil, karena algae bukan jenis
makanan, jadi potensi bahan bakarnya sangat menjanjikan sekali," ujar dia.
Riset Pertamina terkait algae
untuk BBN diterangkan Eko saat ini masih dalam tahap pilot plant. Dari riset tersebut, ada tiga jenis algae yang
terbukti bisa dikembangkan menjadi BBN dari ribuan jenis algae yang ada di
Indonesia. “Saat ini memang kami masih dalam tahap riset, tapi kami sudah memproduksi
dan hasil BBN-nya sangat jernih sekali seperti air mineral,” ungkapnya. Eko
menambahkan BBN yang dihasilkan dari algae
sekelas Euro 5 dengan cetane number
melebihi Pertamina DEX. “Dan sulfurnya 3 ppm (part per million), jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan
bakar yang berasal dari fosil,” tuturnya.
Saat ditanya tentang potensi keekonomian algae sebagai BBN,
Eko menerangkan nilainya belum bisa tergambarkan mengingat tahapnya masih pilot plant. “Namun yang jelas, algae
ini kan bahan bakunya tidak membeli,
bisa kita biakkan sendiri, itu keunggulannya,” ucapnya.
Terkait prospek pengembangan algae sebagai BBN secara massal, Eko menerangkan bahwa tim risetnya
masih menunggu dukungan dari Pertamina dan Pemerintah. “Karena kehidupan riset
ini masih kurang mendapat tempat yang layak ya karena masih dianggap sebagai
pemborosan. Dan untuk membawa ke tahap komersial kita juga perlu modifikasi
kilang, artinya kita juga perlu investasi lagi,” pungkasnya. RH
Pertamina Kembangkan Bahan Bakar dari Algae
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, Mei 18, 2015
Rating: