Jakarta, O&G Indonesia-- Berdasarkan
survei Bank Indonesia (BI), Selasa (14/4), ada penurunan kredit
terhadap enam sektor, yakni sektor jasa kemasyarakatan, sosial, budaya,
hiburan dan perorangan. Namun, dua sektor mengalami penurunan terbesar
yakni pertambangan dan penggalian.
Penurunan permintaan global, penurunan
harga barang tambang di pasar internasional dan kebijakan Pemerintah
mengenai larangan ekspor barang mineral mentah menjadi faktor utama yang
mendorong responden membatasi penyaluran kredit baru pada sektor
pertambangan dan penggalian.
Pada sektor jasa kemasyarakatan, sosial,
budaya, hiburan dan perorangan pada kuartal I-2015 mengalami penurunan
di angka -27,1% jika dibandingkan pada kuartal IV-2014 sebesar -10,9%.
Sedangkan pada sektor yang mengalami penurunan terbesar yakni
pertambangan dan penggalian pada kuartal I-2015 yaitu -30,4 persen jika
dibandingkan dengan kuartal IV-2014 sebesar -14,3%.
Meski mengalami perlambatan, persentase responden yang memiliki realisasi kredit baru di bawah target (deviasi di atas 5%) menurun dari 72,1% menjadi 67,4%. Berdasarkan jenis kredit menurut penggunaan, persentase responden yang tidak mencapai target penyaluran Kredit Modal Kerja tapi meningkat jika dibandingkan dengan kuartal IV-2015 dari 28,3% menjadi 35,9%. Sedangkan penyaluran Kredit Konsumsi menurun menjadi 35,9% jika dibandingkan dengan kuartal IV-2015 yaitu 39,1%.
Penurunan Kredit Sektor Pertambangan
Reviewed by OG Indonesia
on
Selasa, April 14, 2015
Rating: