Jakarta, O&G Indonesia-- Dengan
teknologi Machine to Machine alias
M2M, setiap mesin akan saling terkoneksi dan diibaratkan dapat saling berbicara
untuk menunjang pekerjaan dalam suatu kegiatan bisnis. PT Indosat Tbk pun
menyadari pentingnya teknologi M2M ini dengan merilis solusi M2M yang
komprehensif atau dikenal dengan solusi End
to End untuk M2M.“Dengan teknologi M2M kita bisa mengambil data-data dari
mesin-mesin itu,” jelas Division Head M2M Indosat Hendra Sumiarsa kala ditemui Majalah
O&G Indonesia di kawasan Kebon Sirih, Jakarta
(26/1).
Hendra
memaparkan dengan teknologi M2M, segala jenis mesin dapat didiagnosis, mulai
dari pergerakan mobil dan pengaturan parkir di perkotaan, pemantauan kualitas
air di sungai bahkan sampai aliran minyak dan gas dalam suatu jaringan pipa
migas.Karena itu Indosat turut mengembangkan teknologi M2M yang sudah cukup
berkembang sejak tahun 2006 ini karena meyakini solusi M2M akan membuat proses
kerja menjadi efisien sehingga akan meningkatkan produktivitas sampai
mengurangi biaya.
Diterangkan
oleh Hendra, solusi M2M juga bisa dipakai untuk kegiatan hulu migas di mana
operasi kerjanya kebanyakan di daerah
remote dan dalam berkomunikasi selalu menggunakan satelit dalam mengirimkan
data-data dari site ke kantor pusat
atau sebaliknya. “Selama ini yang dilaksanakan untuk komunikasi yang sifatnya
standar seperti fax, voices, dan
data. Dengan adanya M2M maka tidak hanya koneksi data atau koneksi tradisional
saja yang dikirim secara manual. Tapi lebih dalam lagi, datanya bisa langsung
dikirim dari pompa-pompa angguknya sampai dari source dan sensor-sensor yang ada di lapangan,” katanya.
Solusi
End to End Indosat, disampaikan oleh Hendra,
memberikan teknologi M2M dengan device dan
aplikasinya untuk sektor hulu sampai hilir migas. “Kami berkolaborasi dengan
anak perusahaan Indosat yaitu Lintasarta,” ungkap Hendra tentang jasa layanan
komunikasi satelit Lintasarta yang dipadukan dengan solusi M2M Indosat.
Kerjasama
tersebut berupa layanan solusi terintegrasi antara M2M Indosat dengan
Lintasarta, sampai urusan penetrasi pelanggan. “Ada pelanggan-pelanggan di mana
kami di depan, ada juga pelanggan-pelanggan yang Lintasarta di depan. Itu kami
atur seperti itu,” ucapnya. “Kami juga akan mendorong Lintasarta untuk makin
memperkuat kapabilitasnya untuk M2M,” sambung Hendra.
Seiring
Sistem Operasi Terpadu (SOT) yang mulai diterapkan oleh SKK Migas dalam alur
informasi kegiatan hulu migas, menurut Hendra hal tersebut menjadi peluang bagi
Indosat dalam memperkenalkan solusi M2M-nya ke perusahaan-perusahaan KKKS.
“Dengan adanya road map SOT dari SKK
Migas yang mengharuskan terkoneksinya KKKS-KKKS untuk transparansi yang lebih
baik tentunya ini menjadi peluang yang luar biasa untuk M2M,” papar Hendra.
Hal
senada disampaikan oleh Group Head Large Enterprise Sales Indosat, Feby
Sallyanto kepada Majalah O&G Indonesia di tempat yang sama. Menurutnya
peluang kerjasama dengan SKK Migas sedang dijajaki oleh Indosat. “Kami sedang
menjajaki kerjasama,” tuturnya singkat. “Karena semuanya butuh (M2M) ini,
termasuk government,” tegas Feby.
Ditambahkan
oleh Hendra Sumiarsa bahwa solusi teknologi M2M Indosat yang akan giat
dipasarkan di tahun 2015 ini tak hanya akan memberikan layanan konektivitas
semata. “Selain terkoneksi dengan M2M, mesin juga bisa dimonitor, data-data
mesinnya bisa ditarik, bisa dikendalikan dari jauh atau remote control, punya allert,
otomation, dan yang tertinggi analytic
atau sudah bisa memprediksi dan membuat data, laporan dan bahkan pengambilan
keputusan,” beber Hendra panjang.
Kelebihan
layanan solusi M2M Indosat dibandingkan layanan M2M dari operator lainnya
menurut Hendra adalah posisi solusi M2M Indosat yang dimasukkan langsung di
bawah enterprise. “Di operator
sebelah itu ada yang masuk di bawah digital, ada yang masuk consumer. Itu bedanya,” ucapnya. “Kalau
kami serius bahwa M2M itu business to
business yang men-support kegiatan
bisnis dan pemerintah secara langsung,” pungkasnya. RH
Indosat M2M, Solusi Penunjang Operasi Migas
Reviewed by OG Indonesia
on
Selasa, April 07, 2015
Rating:
