Jakarta, O&G Indonesia-- Mengembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB) berbahan dasar kayu cacah atau potongan pohon
Gelirisida sevium (gamal) dan kaliandra merah bisa menjadi jalan keluar
alternatif menuju kemandirian energi . Selain memenuhi kebutuhan listrik
masyarakat biomassa juga ramah lingkungan karena lahan untuk menanam gelirisida
sevium, kaliandra merah dan akasia mangium tidak membabat hutan perawan.
“Kita
gunakan hutan-hutan dan lahan terlantar, kita tanami spesies-spesies yang tumbuhnya cepat dalam waktu setahun, dua tahun untuk
kemudian kita kembangkan menjadi biomassa,” kata Riza Suarga, Direktur utama PT Siner Energy,
perusahaan yang menggagas dan memelopori
PLTB, kepada Majalah O&G Indonesia, seusai
penandatanganan MoU antara Kadin Indonesia Timur , Siner Energy, Pemda Kabupaten Luwu
Utara, PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLNE) di Menara Kadin, Jakarta.
Proyek
itu merupakan rencana kedua setelah sebelumnya gabungan pengusaha wilayah
Indonesia Timur tersebut menandatangani perjanjian kerja sama dengan Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Morowali, Sulawesi Tengah. "Tujuannya adalah guna
memenuhi kebutuhan listrik mandiri dengan memanfaatkan potensi yang ada di
daerah,"ungkap Riza.
Proyek
pembangkit listrik tenaga sampah (biomassa) ini dikembangkan di kawasan
Indonesia bagian Timur. Tepatnya di Morowali, Sulawesi Tengah dan Luwu Utara,
Sulawesi Selatan. Dalam catatan Annar Salahuddin Sampetoding, Wakil Ketum Kamar
Dagang Indonesia (Kadin) Koordinator Wilayah Timur, terdapat 171 kabupaten,
yang 80% wilayahnya belum teralirisi listrik. “Kalau ada penerangan listrik
tetapi kerap mati lampu. Di Makassar saja masih mati lampu,”kata Annar.
Annar
sebagai ketua wakil ketua umum Kadin bagian Indonesia Timur, menyatakan
pihaknya menggandeng PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLNE) sebagai mitra
kerja. Perusahaan itu merupakan anak Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) yang
bergerak di bidang konsultasi proyek kelistrikan.
“Saya
orang Indonesia Timur, jadi saya mengetahui masalahnya menyangkut kelistrikan.
Karena kalau bukan kita yang mulai, ya tidak ada yang mulai,”tegas Annar,
sembari berharap pemerintah pusat memberikan kemudahan peraturan.
Sementara
itu, Direktur Utama PLN Enjiniring, Zainal Abidin Sihite, mendukung penuh
proyek pembangunan PLTB di wilayah timur Indonesia. Pasalnya, PLN sendiri
diakui masih belum sanggup menjangkau hingga daerah tersebut. "Biomassa
ini solusi yang paling bagus. Selain sifatnya berlanjut, biomassa juga
merupakan sumber energi baru dan terbarukan yang harus terus didorong untuk
gantikan bahan bakar fosil," katanya.SB
Kadin Indonesia Timur Lirik Listrik Cacahan Kayu
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, April 15, 2015
Rating: