Balikpapan, OG Indonesia -- PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina berhasil mencatatkan pencapaian penting dalam aspek keselamatan kerja dengan merayakan keberhasilan 1 Tahun Tanpa Kecelakaan Kerja (Lost Time Injury - LTI) pada 2 Desember 2024.
Mengusung tema “One PHM, Come Back Stronger”, kegiatan ini menjadi ajang refleksi sekaligus penguatan komitmen seluruh manajemen dan pekerja PHM untuk terus meningkatkan standar keselamatan, kesehatan, dan keamanan dalam bekerja.
Operasi PHM berhasil mencatatkan 391 hari tanpa kecelakaan kerja, atau setara dengan lebih dari 27 juta jam kerja selamat. Pencapaian ini menunjukkan komitmen dan usaha yang sungguh-sungguh seluruh pekerja terhadap keselamatan kerja, efisiensi operasional, dan inovasi dalam mendukung keberlanjutan produksi migas nasional. Prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor energi Indonesia.
Pada acara perayaan 1 Tahun Tanpa Kecelakaan Kerja (Lost Time Injury - LTI) kali ini, seluruh manajemen PHM dan Kepala Lapangan menandatangani lembar deklarasi sebagai wujud penegasan kembali komitmen terhadap penerapan prinsip-prinsip Health, Safety, Security, and Environment (HSSE). Deklarasi tersebut menjadi pendorong utama dalam mewujudkan target nihil kecelakaan kerja di semua wilayah kerja perusahaan.
General Manager PHM Setyo Sapto Edi menyatakan, PHM terus mendorong inovasi dan perbaikan keberlanjutan dalam aspek keselamatan di seluruh kegiatan operasi Perusahaan. “Seluruh manajemen PHM berkomitmen menjadi teladan dalam penerapan budaya HSSE di setiap aktivitas pekerjaan dan mendukung penuh setiap penyelesaian pekerjaan dengan mengutamakan kesehatan, keselamatan, keamanan dan lindungan lingkungan,” ungkap Setyo.
Sebagai salah satu wilayah kerja (WK) yang mengelola lapangan tua (mature field), PHM menghadapi tantangan signifikan dalam mempertahankan tingkat produksi migas. Selain memastikan keselamatan, Perusahaan juga dituntut untuk terus melakukan efisiensi biaya investasi dan operasi agar keekonomian aset tetap terjaga demi keberlanjutan produksi migas nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Setyo juga menekankan pentingnya komitmen terhadap penerapan tata nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dan transparansi dalam setiap aspek pekerjaan dan bisnis perusahaan. “Sesuai nilai AKHLAK ini, seluruh pekerja didorong untuk terus berinovasi secara berkelanjutan, dengan fokus pada peningkatan kinerja, sehingga mampu meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Setyo mengingatkan kembali para pekerja untuk selalu mematuhi aturan yang berlaku, khususnya yang berkaitan dengan keselamatan kerja dan operasional, serta menjunjung tinggi prinsip transparansi dan anti-penyuapan sebagai bagian dari nilai-nilai integritas yang menjadi landasan operasi dan bisnis Perusahaan. RH