Jakarta, OG Indonesia -- Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM mengungkapkan tantangan terkini dalam pengelolaan subsektor mineral dan batu bara harus disikapi para pelakunya dengan positif dan optimistis.Hendra Gunawan, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM menguraikan ada beberapa tantangan terkini antara lain ketidakpastian ekonomi global hingga sumber daya dan cadangan yang semakin berkurang.
"Sehingga menuntut industri pertambangan mengelola sumber daya dan cadangan tersebut secara optimal, dengan mengembangkan teknologi dan menerapkan pertambangan yang semakin efektif serta meningkatkan upaya mengendalikan risiko keselamatan," kata Hendra Gunawan, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM saat membuka Temu Profesi Tahunan (TPT) Perhapi ke-33 dan Kongres ke-12 Perhapi di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
TPT Perhapi merupakan ajang bergengsi bagi para profesional pertambangan untuk berbagi pengetahuan dan inovasi serta mempertemukan berbagai ahli di sektor pertambangan di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan pada 18-20 November 2024 di Jakarta.
Hendra mengatakan, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3 bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar besar untuk kemakmuran rakyat. Maka mineral dan batu bara sebagai kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi merupakan sumber daya alam tak terbarukan yang dikuasai oleh negara sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara optimal, efisien, transparan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta berkeadilan guna memperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat secara berkelanjutan.
Karena itu ia mengapresiasi TPT Perhapi ke-33 sebagai salah satu kunci peran serta ahli pertambangan di Indonesia untuk senantiasa berperan dalam upaya menjaga marwah profesi pertambangan di Indonesia. "Tentunya pemerintah memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Semoga acara ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat untuk industri pertambangan khususnya dan Indonesia secara umum," ucapnya.
Hendra menggarisbawahi bahwa sampai dengan bulan September 2024, tercatat penerimaan negara dari subsektor minerba sebesar Rp99,34 triliun atau 87,49% dari target. "Kita semua di ruangan ini merupakan salah satu pilar utama bagi perekonomian Indonesia" tegasnya.
Hendra menambahkan, pentingnya penguatan prinsip-prinsip environment, sosial dan government atau ESG pada subsektor pertambangan minerba demi keberlanjutan usaha dan meningkatkan daya saing. Ia juga menegaskan ke depannya tantangan akan semakin meningkat, sehingga para pelaku usaha pertambangan mutlak untuk menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik dalam mengusahakan pertambangan mineral dan batu bara sebagaimana telah diamanatkan dalam peraturan menteri ESDM 26/2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara.
"Dengan diterapkannya kaidah teknik pertambangan baik diharapkan pengelolaan kegiatan pertambangan dapat berlangsung secara efektif, efisien, aman dan ramah lingkungan sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal secara berkepanangan untuk bangsa dan negara," tuturnya.
Agincourt Resources Sumbang Pikiran
Dalam TPT Perhapi 2024 ini, PT Agincourt Resources (PTAR) sebagai pengelola Tambang Emas Martabe di Sumatra Utara juga turut menyumbang pemikirannya lewat empat makalah inovasi bidang pertambangan, khususnya yang berkaitan dengan transisi energi dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Di TPT ke-33 Perhapi, karyawan PTAR mempresentasikan empat makalah dengan judul sebagai berikut:
• Optimalisasi Akurasi Estimasi Cadangan Emas Model Blok Pit Purnama Tambang Emas Martabe Menggunakan Metode Pemboran Kombinasi Reverse Circulation dan Diamond Drilling
• Transformasi Proses Pengeboran untuk Peningkatan Kualitas Pengeboran, Peningkatan Produktivitas Serta Cost Efficiency di PT Agincourt Resources
• Strategi Kontrol Overcut pada Dinding Akhir untuk Mengurangi Kehilangan Bijih dalam Operasi Penambangan di PT Agincourt Resources
• Geotechnical Investigation of Colluvial Materials or Residual Soil of The Martabe Gold Project: Vane Shear Tests nd Undisturbed Block Sampling
Salah satu presentator dari PTAR, Roy A. Ginting, yang merupakan Senior Surveyor Mining PT Agincourt Resources, mengatakan keikutsertaannya di TPT Perhapi sangat bermanfaat karena ia dapat berbagi serta memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang pertambangan dalam skala industri tambang di Indonesia.
"Riset ini kami persembahkan terhadap industri pertambangan Indonesia. Semoga memberikan manfaat bagi industri pertambangan," ucap Roy tentang riset yang dilakukan PTAR terkait Strategi Kontrol Overcut pada Dinding Akhir untuk Mengurangi Kehilangan Bijih dalam Operasi Penambangan di PT Agincourt Resources. Dini
Hadapi Tantangan Terkini, Industri Pertambangan Dituntut Terapkan Kaidah yang Baik dan Optimal
Reviewed by Ridwan Harahap
on
Rabu, November 20, 2024
Rating: