Foto: Ridwan Harahap
Bojonegoro, OG Indonesia -- Pertamina EP dalam pengawasan SKK Migas, tengah melaksanakan proyek Field Trial CO2-EOR Inter-well Injection di Sumur SKW-26 Lapangan Sukowati di Bojonegoro, Jawa Timur. Proyek ini merupakan tahapan selanjutnya dari uji coba injeksi CO2 secara huff&puff yang telah dilaksanakan pada Desember 2023 lalu, sekaligus persiapan untuk implementasi proyek CO2-EOR secara komersial di Lapangan Sukowati yang direncanakan pada 2029 nanti.
Sebagai bagian kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan persetujuan proyek Field Trial CO2-EOR Inter-well Injection di Sumur SKW-26 oleh Pertamina EP, Tim Divisi Pengembangan Lapangan dan Perolehan Tahap Lanjut SKK Migas melaksanakan kunjungan ke lokasi injeksi CO2 di Pad B Lapangan Sukowati, awal November 2024.
Kegiatan Field Trial CO2-EOR Inter-well Injection di Sumur SKW-26 dimulai pada 8 Oktober 2024 dan diperkirakan berakhir pada 8 November 2024. Teknologi injeksi CO2 tersebut merupakan salah satu metode EOR (Enhanced-Oil Recovery) yang dilakukan dengan menginjeksikan CO2 secara kontinyu ke dalam reservoir melalui sumur injeksi (SKW-26) dengan laju alir injeksi sebesar 100 ton per hari, yang selanjutnya diharapkan berdampak pada kenaikan produksi minyak pada sumur-sumur sekelilingnya.
Proses injeksi menerapkan sistem monitoring secara digital selama 24 jam per hari non-stop untuk memastikan parameter injeksi CO2 terutama tekanan dan temperatur tetap sesuai desain. Sementara itu, kegiatan monitoring produksi di sumur-sumur sekeliling tetap dilanjutkan hingga kurang lebih 3 bulan setelah injeksi CO2 dihentikan.
Deputi Ekplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara mengatakan timnya melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi proyek di lokasi injeksi di Lapangan Sukowati untuk memastikan kegiatan injeksi dilaksanakan serta dapat mencapai output sesuai perencanaan teknis yang ada.
Data dan informasi dari hasil pelaksanaan proyek ini akan menjadi dasar perencanaan kegiatan CO2-EOR secara komersial di Lapangan Sukowati nantinya dengan memanfaatkan gas CO2 dari Lapangan Jambaran dan Tiung Biru. Menurutnya, berbagai upaya dilakukan SKK Migas dan KKKS untuk menaikan produksi minyak dan gas nasional, salah satunya adalah dengan mengimplementasikan metode CO2-EOR.
Selain obyektif peningkatan produksi, Benny menyatakan bahwa proyek Field Trial CO2-EOR Inter-well Injection Lapangan Sukowati tersebut menunjukan komitmen kuat SKK Migas dan KKKS dalam penerapan kebijakan penurunan emisi karbon pada sektor industri hulu migas dengan penerapan teknologi CCUS (Carbon Capture, Utilization and Storage) untuk mencapai target net zero emission (NZE) di tahun 2060.
“Sesuai arahan Menteri ESDM, bahwa lifting minyak bumi nasional bagaimana caranya agar dapat segera naik dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, oleh karena itu semua jenis teknologi dalam semua tahapan produksi kita dorong untuk dipercepat eksekusinya, implementasi teknologi CO2-EOR ini hanya salah satu dari upaya-upaya tersebut," kata Benny Lubiantara, Jumat (8/11/2024).
Sementara itu, Field Manager (FM) Lapangan Sukowati Pertamina EP, Arief Rahman Hakim mengatakan pelaksanaan Field Trial CO2-EOR Inter-well Injection di Sumur SKW-26 berjalan sesuai rencana dan diharapkan teknologi ini akan meningkatkan produksi Minyak di Lapangan Sukowati, Bojonegero Jawa Timur.
“Bersama SKK Migas, kita akan terus evaluasi dan memantau operasi 24/7 dengan teknologi digital dan alhamdulilah tidak ditemui kendala berarti sejauh ini“, kata Arief saat mendampingi Tim SKK Migas meninjau lokasi injeksi CO2 di Sumur SKW-26.
Menurut Arief, diharapkan dengan implementasi CO2-EOR setelah ini nantinya, lifiting atau produksi minyak dari Lapangan Sukowati dapat meningkat sesuai yang diharapkan untuk mendukung upaya mejaga ketahanan energi nasional.
PEP Sukowati Field yang merupakan bagian dari Zona 11 di Regional 4 di bawah Pertamina Subholding Upstream (SHU) pada Semester I-2024 telah menghasilkan kumulatif produksi minyak sebesar 819.552 Bbls dan gas sebesar 1.242,88 MMSCF. Saat ini, Field Sukowati menghasilkan produksi minyak dan gas dari sekitar 34 sumur aktif. RH