Sinjai, OG Indonesia -- PLN Peduli menggandeng Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan kembali menggelar pelatihan dalam rangka pengembangan Desa Mandiri Berdaya di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Kamis (5/7/2024). Pelatihan yang juga menggandeng DDV Sulawesi Selatan dan Serumpun Daya Nusantara ini ditujukan untuk kelompok tani madu trigona di Kampung Liangulorang, Kecamatan Sinjai Tengah. Pelatihan ini berfokus pada teknik memperbanyak split madu trigona dan pembuatan kapsul bipolen, sebagai upaya peningkatan kapasitas petani.
Kegiatan yang berlangsung di rumah penangkaran madu tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi madu trigona melalui metode pemecahan sarang. Para petani dibekali cara-cara efektif memperbanyak sarang lebah, agar koloni trigona cepat berkembang dan meningkatkan hasil produksi madu mereka.
Selain itu, pelatihan ini juga membekali petani dengan pengetahuan tentang pembuatan kapsul bipolen, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Bipolen, salah satu produk dari lebah trigona selain madu dan propolis, diketahui memiliki kandungan nutrisi tinggi dan manfaat kesehatan yang luas. Dengan pelatihan ini, petani diharapkan dapat mengolah bipolen menjadi kapsul, sehingga bisa dijual bersama produk madu mereka, menambah nilai ekonomis dari budidaya trigona.
“Kami berharap, kolaborasi bersama Dompet Dhuafa dapat memberikan manfaat lebih bagi petani. Jika sebelumnya bipolen hanya disimpan atau dibuang, kini dapat diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi,” ungkap Hardiansyah, Direktur Serumpun Daya Nusantara.
Sumarno, ketua kelompok tani madu di Sinjai, juga menyampaikan apresiasinya. “Terima kasih kepada Dompet Dhuafa, PLN Peduli, dan Serumpun Daya Nusantara atas ilmu yang telah diberikan. Semoga usaha madu kami semakin berkembang dan membawa manfaat lebih besar," ujarnya.
Pelatihan ini turut menghadirkan Rustam, seorang fasilitator dan pengelola usaha madu asal Bontocani yang telah lama menjadi mitra dampingan Dompet Dhuafa. Usaha Madu Bontocani merupakan salah satu program pemberdayaan berbasis masyarakat yang sukses mengembangkan budidaya madu trigona.
Madu trigona, yang dikenal juga sebagai madu kelulut atau klanceng, dihasilkan oleh lebah tanpa sengat yang banyak terdapat di daerah tropis. Madu ini diklaim sebagai salah satu jenis madu terbaik, dengan permintaan pasar yang terus meningkat.
Keberagaman vegetasi di Sinjai menjadi potensi besar untuk pengembangan madu trigona. Program budidaya lebah trigona yang telah berjalan selama dua tahun ini sudah menunjukkan dampak positif bagi masyarakat setempat, membuka lapangan kerja baru dan menjadi salah satu sumber pendapatan bagi petani di Sinjai. RH