Inovasi “Simbah Dorita” PHE Jambi Merang Jadi Berkah di Musim Kemarau bagi Desa Mendis

Abdul Yusup, Senior Teknisi Laboratory PHE Jambi Merang menunjuk instalasi Simbah Dorita yang mengolah air limbah domestik dari rumah warga Desa Mendis menjadi air yang bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman.
Foto-foto: Ridwan Harahap

Musi Banyuasin, OG Indonesia –
Tidak seperti biasanya, cuaca Desa Mendis siang itu cukup teduh. Padahal di musim kemarau seperti saat ini, tengah hari bolong di Desa Mendis yang berada di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan ini akan terasa panas menyengat. Kiranya awan-awan menghalau sinar matahari siang itu. Tanah pun tak terlalu gersang seperti habis disiram air hujan. “Kemarin sore baru saja hujan,” cerita Sugiyanto, Kepala Desa Mendis membenarkan dan memberitahu OG Indonesia kala berkunjung ke Desa Mendis, Sabtu (7/9/2024).

Musim kemarau selalu menimbulkan masalah sulit air di Desa Mendis. Kehidupan warga pun terdampak. Karena susah air, warga Mendis memprioritaskan pemakaian air untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk keperluan minum, masak, mandi, dan mencuci. Padahal warga juga ada yang bertani. Saat puncak kemarau, kegiatan pertanian warga bisa saja dikorbankan. “Saat kemarau itu pasti kering, bisa dua bulanan,” ungkap Sugiyanto.

Mengatasi permasalahan tersebut, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang yang tergabung dalam Regional 1 Sumatra Zona 1 sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina menciptakan inovasi “Simbah Dorita” alias Sistem Pengolah Limbah Media Pall Ring dan Tankos. Memanfaatkan IBC (Intermediate Bulk Container) Tank bekas Demine Water Treatment perusahaan, tim PHE Jambi Merang mengolah dan melakukan filterisasi limbah cair domestik dari rumah warga sehingga airnya bisa dimanfaatkan kembali untuk keperluan menyiram tanaman pertanian.

“Musim panas cukup menghambat tumbuh kembang tanaman, sebagai jawaban dari masalah tersebut kita memanfaatkan limbah domestik dengan inovasi ini yang sudah berjalan tiga bulan,” terang Syahrul Arafat, Assistant Manager Facility Operation PHE Jambi Merang dalam kesempatan yang sama.

Program Peri Mentari

Syahrul menceritakan, PHE Jambi Merang memang memiliki program pengembangan masyarakat di sekitar daerah operasi Wilayah Kerja (WK) Migas Jambi Merang terutama di Desa Mendis yaitu “Peri Mentari”. Peri Mentari yang diinisiasi sejak tahun 2021 merupakan singkatan dari Pertanian Terintegrasi Mendis Lestari. Inovasi Simbah Dorita merupakan siasat terbaru untuk mengatasi masalah kesulitan air dalam kegiatan bertani dari Peri Mentari.

Sebenarnya, masyarakat Mendis terutama ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Mendis Lestari yang beranggotakan sekitar 30 orang telah menjalankan pertanian untuk ketahanan pangan dengan menanam aneka tanaman sayur di sekitar embung desa. Namun belum juga panen, sayuran dan tanaman mereka sudah dilahap oleh kawanan monyet liar yang sering mencari makan di sekitar sumber air seperti embung.

“Di embung kami tanam kacang panjang, bagus, buahnya banyak sekitar 30 kilogram. Tetapi datang monyet itu ada 50-an ekor. Kami belum datang ke situ sudah dipanen mereka duluan,” kisah Wasinem, salah satu anggota KWT Mendis Lestari. “Itu cuma berapa kali panen di sana, nggak sampai selesai,” keluhnya.

Dari masalah tersebut, PHE Jambi Merang pun membantu pembangunan kebun nursery yang lebih dekat dengan pemukiman masyarakat. Pada lahan kosong seluas 10 x 30 meter didirikan instalasi nursery untuk tanaman kacang panjang, cabai, terong, timun, kangkung, pakcoy, hingga sawi. Memanfaatkan sisa-sisa besi dari kegiatan operasi di WK Jambi Merang yang tidak termanfaatkan, nursery tersebut berdiri kokoh dibalut dengan jaring penutup yang berfungsi menjaga tanaman dari serangan hama.

Instalasi nursery untuk tanaman didirikan PHE Jambi Merang untuk aktivitas bercocok tanam dari KWT Mendis Lestari di Desa Mendis, Kecamatan Banyung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.

Hanya saja muncul kesulitan baru yaitu sulitnya mengakses sumber air untuk penyiraman tanaman. Berkat inovasi Simbah Dorita, kini untuk keperluan menyiram tanaman bisa memanfaatkan air limbah domestik rumah tangga yang dimanfaatkan kembali setelah melalui proses filterisasi pada instalasi yang dipasang di sebelah nursery tanaman. “Limbah yang dimanfaatkan adalah limbah domestik dari air mandi, air cucian, dan dari dapur, jadi selain dari septic tank lah,” ucap Abdul Yusup, Senior Teknisi Laboratory PHE Jambi Merang.

Abdul Yusup menerangkan, saat ini ada sekitar enam rumah warga yang pembuangan airnya tersalurkan ke kolam penampungan di instalasi Simbah Dorita. Di kolam penampungan tersebut akan diuraikan dengan memanfaatkan bakteri, kemudian dilakukan filtrasi saat air dilimpahkan ke chamber kolam berikutnya. Air olahan tersebut lalu disedot ke atas tower yang terdiri dari tiga tingkatan IBC Tank.

Pada prinsipnya instalasi filterisasi air ini mengaplikasikan trickling tower biological filter, di mana dilakukan aerasi atau penambahan oksigen pada air dengan memanfaatkan gravitasi. Pada dua IBC Tank pada tingkatan paling atas dan tengah ditaruh pall ring dari sisa operasi di WK Jambi Merang  yang berfungsi untuk memecah air dan menghilangkan bau. Lalu di bawahnya terdapat media penyaring air yaitu berupa tankos atau tandan kosong sawit. “Jadi dilakukan dua kali penyaringan, yang paling bawah itu hanya untuk penampungan air,” jelas Abdul Yusup.

Dia membeberkan dari enam rumah bisa didapatkan sekitar 3 meter kubik air limbah dalam seharinya yang bisa diolah menjadi air bersih dan digunakan untuk menyiram tanaman di dalam nursery. Selain dapat mengatasi persoalan kekurangan air untuk pertanian, inovasi Simbah Dorita juga memberikan solusi dari persoalan sanitasi yang ada di masyarakat di mana masih ada warga yang membuang air limbah rumah tangganya ke tanah di belakang rumah tanpa saluran pembuangan yang baik.

Wujudkan Kemandirian Pangan

Lewat program Peri Mentari dari PHE Jambi Merang yang terintegrasi, KWT Mendis Lestari diharapkan dapat mewujudkan kemandirian pangan untuk desanya sendiri. Berbagai inovasi yang dilahirkan diharapkan dapat memberi solusi dari permasalahan yang ditemui di lapangan. Seperti lewat inovasi Simbah Dorita dapat dilakukan efisiensi penggunaan air untuk keperluan pertanian. Masih ada lagi pengetahuan dan keterampilan membuat pestisida organik dari kulit bawang. “Selain bagus membasmi hama serangga, itu juga bisa menyuburkan tanaman,” kata Wasinem.

Sugiyanto, Kepala Desa Mendis (paling kiri) dan Syahrul Arafat, Assistant Manager Facility Operation PHE Jambi Merang (kedua dari kiri) bersama ibu-ibu dari KWT Mendis Lestari melihat tanaman yang tumbuh subur di dalam nursery.

PHE Jambi Merang juga telah memasangkan instalasi panel surya sebagai sumber energi untuk penyiraman tanaman. Asal tahu saja, untuk keperluan penerangan, pompa hidroponik sampai mesin penggerakan untuk instalasi Simbah Dorita memerlukan energi listrik sekitar 600 watt. Dengan pemasangan panel surya, berdasarkan catatan tim PHE Jambi Merang terdapat penghematan listrik sekitar Rp5,5 juta dari bulan April sampai Juni 2024.

Tak hanya itu, program Peri Mentari juga menggerakkan kegiatan perikanan warga. Salah satunya dengan pembekalan produksi maggot untuk pembuatan pakan ikan secara mandiri. Masih ada lagi kegiatan ternak kambing dengan pakan alternatif dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah dan rumput ilalang menjadi pakan ternak kambing. Sementara kotoran dari ternak kambing tersebut pun masih dimanfaatkan pula sebagai kompos untuk tanaman.

Syahrul Arafat berharap lewat program Peri Mentari, PHE Jambi Merang dapat mempertahankan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah diraih sebanyak tujuh kali, di mana enam kali diraih beruntun dari tahun 2016 hingga 2021 dan diraih kembali pada 2023 lalu. “Kita selalu berusaha membuat program pengembangan masyarakat yang berkesinambungan seperti di Desa Mendis ini yang salah satu tujuannya untuk mewujudkan kemandirian pangan. Kita tentunya juga berupaya program ini akan dilakukan pada desa-desa lain di sekitarnya,” tegas Syahrul. RH

Inovasi “Simbah Dorita” PHE Jambi Merang Jadi Berkah di Musim Kemarau bagi Desa Mendis Inovasi “Simbah Dorita” PHE Jambi Merang Jadi Berkah di Musim Kemarau bagi Desa Mendis Reviewed by Ridwan Harahap on Minggu, September 08, 2024 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.