Pertamina EP tengah berupaya mengoptimalkan sumber daya gas bumi dari lapangan Jambi Field untuk menambah produksi migas grup Pertamina. Foto-foto: Ridwan Harahap |
Jambi, OG Indonesia -- PT Pertamina EP (PEP) Jambi Field yang termasuk dalam Regional 1 Sumatra Zona 1 sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina tengah berupaya mengembangkan potensi gas bumi yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal dari lapangan Jambi Field.
"Kita ada rencana untuk mengeksplorasi lagi struktur-struktur gas, ini lagi akan dikembangkan. Sehingga gas-gas yang ada dapat dimanfaatkan," kata Hermansyah, Field Manager Pertamina EP Jambi Field kepada awak media termasuk OG Indonesia di Jambi, Jumat (6/9/2024).
Hermansyah mengungkapkan di Jambi Field pada tahun 2000-an awal sempat dilakukan banyak eksplorasi dan ditemukan gas, namun gas tersebut belum ekonomis untuk dikembangkan karena lokasinya terpencar dan cukup jauh dari konsumen potensial.
"Selama ini kesulitan integrated system sehingga gas itu belum bisa diintegrasi karena buyer-nya jauh. Makanya nanti kita coba kumpulkan lagi dari struktur-struktur gas, kemudian dibikin pipa, kalau pipanya sudah ada nanti baru bisa dijual," bebernya.
Dilanjutkan olehnya, gas dari Jambi Field nantinya bisa disalurkan masuk ke pipa PHE Jambi Merang menuju ke PHR di Riau untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik di Wilayah Kerja Rokan. Selain itu gas juga bisa disalurkan ke Singapura. "Nanti kalau kita bisa masuk ke situ, lumayan lah bisa menambah produksi migasnya Pertamina," tuturnya.
Hermansyah, Field Manager Pertamina EP Jambi Field.
Untuk mengembangkan potensi gas di Jambi Field, Pertamina EP akan melakukan studi untuk melihat seberapa besar potensi gas yang ada di sana. Selain itu Pertamina EP Jambi Field juga berupaya mempersiapkan fasilitas pipa, kompresor, hingga peralatan-peralatan untuk produksi gas nanti.
Tim PEP Jambi Field juga berupaya mempersiapkan calon buyer dari gas yang diproduksi dari Jambi Field nanti, termasuk untuk mendapatkan alokasi gas bumi dari Kementerian ESDM. "Kita mesti izin dulu ke ESDM untuk alokasi gas jika kita mau jual gas, termasuk ini nanti dibelinya sama siapa. Memang proses ini sangat panjang, bisa 2 sampai 3 tahun," terang Hermansyah.
Produksi Minyak 4.500 Bopd
Untuk produksi minyak dari Jambi Field sendiri saat ini sekitar 4.500 barel minyak per hari (bopd). Hermansyah menceritakan untuk tahun 2024 ini telah direncanakan pengeboran 11 sumur pengembangan, di mana sudah berhasil diselesaikan pengeboran 3 sumur. "Masih ada delapan sumur, ini pengembangan semua yang kita kerjakan. Tahun lalu kita sudah ada eksplorasi di tiga lokasi di daerah Gelam," paparnya.
Secara total saat ini di Jambi Field terdapat 165 sumur produksi dan 83 sumur injeksi. "Jadi dari sumur keluar minyak, gas, dan itu ada airnya juga. Nah airnya tidak dibuang ke lingkungan sekitar tetapi di-treatment terus diinjeksikan lagi ke sumur injeksi. Selain tidak membuang limbah air, tujuan injeksi juga untuk menggunakan air untuk mendorong minyak bisa keluar lagi sehingga bisa menambah recovery minyak," imbuhnya.
Hermansyah menjelaskan, kontrak Pertamina di Jambi Field akan berlangsung sampai tahun 2035. Dia menyampaikan pihak PEP Jambi Field masih melihat adanya potensi migas yang bisa dikembangkan dari wilayah Jambi ini. "Termasuk dari potensi gas tadi," pungkas Hermansyah. RH