Sepanjang tahun 2024, produksi migas capai posisi tertinggi pada 17 Agustus 2024 dan menjadi kado spesial bagi HUT ke-79 RI.
Jakarta, OG Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hasil produksi minyak dan gas bumi Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2024 mencapai titik tertinggi sepanjang tahun 2024. Rinciannya, produksi minyak sebesar 607.816 barel minyak per hari (BOPD) dan gas 7.212 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
“Pencapaian ini menegaskan komitmen para pelaku industri hulu migas, termasuk seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mencapai target yang telah ditetapkan Pemerintah dan mendukung ketahanan energi nasional sebagai kado bagi HUT ke-79 kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro di Jakarta, Minggu (18/8/2024).
Hudi menambahkan bahwa rekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran bahwa produksi minyak dan gas akan terus turun. “Ini adalah wujud nyata dari komitmen SKK Migas dan KKKS untuk terus melakukan upaya-upaya terbaik agar bisa memberikan kado spesial di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan tahun ini," imbuhnya.
“Mengapa baru kami sampaikan sekarang, karena pencatatan produksi minyak untuk tanggal 17 Agustus 2024 hingga pukul 23.59 dari setiap KKKS yang dilaporkan ke SKK Migas mulai tadi pagi seluruhnya tuntas pada siang hari ini, sehingga kado spesial ini baru dapat kami sampaikan sekarang," terang Hudi.
Peningkatan produksi ini tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah SKK Migas dan KKKS lakukan untuk menggenjot produksi minyak bumi, termasuk melalui optimalisasi sumur-sumur yang telah berproduksi. Sebagai contoh, melalui pengeboran lapisan baru pada lapangan migas yang sama (inflil clastic) seperti yang dilakukan oleh ExxonMobil Cepu Limited di proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) serta realisasi salur gas yang meningkat kepada konsumen sehingga produksi gas dapat digenjot secara optimal.
“Dampak positif dari masifnya pemboran sumur pengembangan mulai memberikan hasil, dan kami optimis produksi minyak yang menggembirakan ini dapat kami pertahankan hingga akhir tahun, mengingat saat ini kami terus menggenjot penyelesaian pemboran sumur pengembangan yang ditargetkan bisa mencapai 932 sumur hingga akhir 2024," terang Hudi.
Selain mengoptimalkan pemanfaatan sumur-sumur yang telah beroperasi, SKK Migas dan KKKS juga terus berupaya untuk mengeksplorasi sumber-sumber migas baru. Penemuan dua sumur gas bercadangan besar di Selat Makassar dan perairan utara Pulau Sumatera akan memperkuat industri hulu migas sebagai salah satu pilar ketahanan energi nasional.
Lebih lanjut Hudi menyampaikan, ”Optimalisasi sumur-sumur yang telah ada serta penemuan sumur-sumur baru tersebut semakin menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki potensi besar di sektor investasi migas. Kami terus bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan lain, termasuk pemerintah, untuk mempercepat pengembangan penemuan-penemuan tersebut agar dapat segera berproduksi.”
Untuk memperkuat upaya mewujudkan ketahanan energi, SKK Migas juga mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan daya tarik investasi hulu migas Indonesia, termasuk melalui penyederhanaan regulasi investasi, pemberian insentif perpajakan, serta perubahan skema bagi hasil. Selain akan mampu mengelola cadangan migas, masuknya para investor global akan terus membawa manfaat bagi penerimaan negara dan manfaat berganda. RH