Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M, Rektor baru Universitas Tarumanagara. |
Jakarta, OG Indonesia -- Ketua Yayasan Tarumanagara Prof. Ariawan Gunadi melantik secara resmi Prof. Amad Sudiro, sebagai Rektor Universitas Tarumanagara (UNTAR) periode 2024-2028. Pelantikan ini menandai babak baru dalam kepemimpinan di UNTAR, yang telah dikenal sebagai salah satu universitas swasta terkemuka di Indonesia dengan komitmen kuat terhadap pendidikan berkualitas dan inovasi.
Prof. Amad Sudiro yang dilantik pada hari ini,
merupakan akademisi berpengalaman dengan rekam jejak prestasi yang luar biasa
dalam dunia pendidikan tinggi. Sebagai pemimpin baru UNTAR, dirinya membawa visi yang selaras dengan misi Yayasan
Tarumanagara, yakni untuk terus memajukan pendidikan yang berbasis pada
Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship.
"Kami sangat yakin bahwa dengan pengalaman dan dedikasi yang dimiliki oleh Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M, akan mendorong Universitas Tarumanagara untuk terus berkembang dan mampu menjawab tantangan pendidikan di masa depan. Yayasan Tarumanagara mendukung penuh kepemimpinan beliau dalam mewujudkan visi universitas yang berkelas internasional namun tetap relevan dengan kebutuhan bangsa," ujar Prof. Ariawan Gunadi.
Dalam periode kepemimpinannya, Rektor baru Universitas Tarumanagara akan fokus pada beberapa prioritas utama dalam rangka Transformasi menuju World Class University (WCU), di antaranya: Academic Reputation; Employer Reputation; Faculty Student Ratio; Research and Publication; International Oulook.
Dengan visi yang
kuat dan komitmen yang jelas, Yayasan Tarumanagara optimistis bahwa dalam
kepemimpinan baru, UNTAR akan mampu mencapai berbagai prestasi yang lebih
tinggi, serta terus berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang
berkompetensi dan berintegritas.
"Kami yakin, di bawah kepemimpinan Prof. Amad Sudiro, Universitas Tarumanagara akan semakin kokoh sebagai salah satu universitas unggulan di Indonesia, yang terus berinovasi dalam pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat," tutup Prof. Ariawan.