Ini Pesan Dirut Pertamina kepada Pengurus FSPPB Periode 2024-2027

Jakarta, OG Indonesia -- Pengurus baru Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) untuk periode 2024-2027 baru saja dikukuhkan dengan Arie Gumilar kembali menjabat sebagai Presiden FSPPB

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati merasa bersyukur atas kolaborasi yang terjalin erat antara manajemen Pertamina dengan FSPPB selama ini sehingga mampu mencetak kinerja keuangan yang tertinggi di sepanjang masa berdirinya Pertamina.

Lewat pengurus baru ini, ke depannya Nicke meminta agar terus diperkuat kolaborasi, sinergi dan kerja sama yang erat dan terus ditingkatkan antara manajemen dan pekerja demi mewujudkan visi dan misi perseroan menjadi perusahaan energi yang kompetitif di dunia.

"FSPPB menjadi mitra strategis manajemen untuk kita ajak berdiskusi dan merumuskan serta memikirkan bagaimana mewujudkan visi dan misi Pertamina. Ke depan kita  perlu perkuat sinergi ini untuk mendukung program pemerintah melalui BUMN energi Pertamina," kata Nicke dalam sambutannya pada acara Pengukuhan Pengurus FSPPB 2024-2027 di Graha Pertamina, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Nicke juga berterima kasih atas dukungan dari FSPPB beserta stakeholder terkait lainnya karena upaya pemerintah untuk melakukan holding - subholding Pertamina beserta anak usahanya mendapat dukungan yang sangat baik. Upaya ini semata-mata dilakukan demi mewujudkan Pertamina Grup yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan yang semakin berat.

Diterangkan olehnya, pembentukan holding dan subholding sejatinya tidak dimaksudkan untuk memecah konsentrasi dari Pertamina Grup, melainkan sebagai upaya untuk menguatkan kinerja dari masing-masing anak usaha yang masih dalam satu rumpun. Untuk itu, Nicke berpesan agar seluruh serikat pekerja untuk fokus dan bekerja sesuai dengan tupoksinya agar cita-cita menjadikan Pertamina sebagai global company dapat terwujud.

"Ayo kita fokuskan energi dan waktu kita untuk terus merumuskan langkah ke depan karena Pertamina adalah perusahaan negara yang harus menjadi landasan dari upaya pengusahaan energi migas untuk kepentingan rakyat Indonesia dan negara," imbuhnya.

Nicke juga mengingatkan bahwa tantangan di industri migas ke depan sangat berat. Pemerintah bertekad untuk terus mengoptimalkan eksplorasi dan eksploitasi sumber migas demi mengejar target produksi minyak bumi nasional sebesar 1 juta barel dan produksi gas bumi sebesar 12 Billion Standard Cubic Feet per Day (BSCFD) pada tahun 2030. 

Di sisi lain pemerintah juga meminta Pertamina untuk mulai mengedepankan bisnis berkelanjutan dengan mengoptimalkan seluruh potensi sumber energi baru terbarukan. Oleh sebab itu dibutuhkan komitmen dari semua elemen termasuk dari serikat pekerja untuk memuluskan target tersebut.

"Target ini tentu memerlukan orang yang mumpuni, SDM yang kompeten dan teknologi yang terkini. Nah ini  jadi fokus kita bersama ke depan," kata Nicke. RH