Industri hulu migas panen penemuan baru dengan cadangan migas dalam jumlah raksasa yang menjadikan Indonesia sebagai negara paling sukses Asia Tenggara dalam eksplorasi hulu migas.
Jakarta, OG Indonesia -- Upaya Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan melakukan kegiatan investasi
eksplorasi yang masif dalam dua tahun terakhir sejak selesainya Pandemi
Covid-19 membuahkan hasil yang menggembirakan. Industri hulu migas panen
penemuan baru dengan cadangan migas dalam jumlah raksasa yang menjadikan
Indonesia sebagai negara paling sukses Asia Tenggara dalam eksplorasi hulu
migas.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menyampaikan bahwa Indonesia kembali menjadi negara dengan keberhasilan menemukan cadangan migas tersukses di dunia.
Dikonfirmasi ketika selesai mengikuti kegiatan upacara memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di kantor SKK Migas di Jakarta, Sabtu (17/8/2024), Hudi menyampaikan bahwa tahun 2023 Indonesia menjadi negara paling sukses di dunia dalam penemuan besar (giant discovery) laut dalam dan menjadi kado kemerdekaan yang terindah bagi Indonesia pada perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79.
“Giant Discovery di Geng North di Kalimantan Utara oleh KKKS ENI Italia dan Layaran-1 Andaman Aceh oleh KKKS Mubadala energy Uni Emirat Arab tercatat sebagai penemuan giant discovery laut dalam nomor 1 dan nomor 2 di dunia. Ini menunjukkan bahwa potensi migas di Indonesia masih menjanjikan serta investor migas kelas dunia menunjukkan ketertarikannya dan rajin melakukan investasi di sektor eksplorasi”, terang Hudi.
Tidak hanya itu, Hudi menambahkan bahwa Giant Discovery di Layaran-1 dan Geng North menjadi penemuan besar yang diraih Indonesia sejak penemuan besar di lapangan Abadi Masela di tahun 2000.
“Penemuan besar oleh perusahaan migas dunia menunjukkan bahwa tidak benar jika potensi hulu migas di Indonesia sudah tidak ada. Justru giant discovery tersebut telah mendorong international oil company (IOC) yang lain seperti Petronas dari Malaysia, Exxon Mobil dari Amerika Serikat dan lainnya untuk menggiatkan eksplorasi di Indonesia," imbuh Hudi.
Penemuan besar bukanlah hal yang instan dan mudah, tetapi telah diawali dengan program investasi eksplorasi yang masif dan terus meningkat setiap tahunnya. Sejak berakhirnya pandemi Covid-19, SKK Migas terus mendorong meningkatnya investasi eksplorasi. Memang sempat terjadi penurunan investasi eksplorasi saat pandemi Covid-19 dengan investasi eksplorasi di tahun 2020 hanya US$0,5 miliar dan tahun 2021 US$0,6 miliar. Namun, sejak tahun 2024 investasi eksplorasi bisa didorong naik menjadi US$0,9 miliar dan di tahun 2024 ditargetkan meningkat 200% menjadi US$1,8 miliar.
Peningkatan investasi eksplorasi mendorong kegiatan pemboran sumur eksplorasi juga meningkat. Jika saat pandemi Covid-19 hanya bisa melakukan pemboran sebanyak 28 sumur, maka tahun 2023 meningkat 36% menjadi 38 sumur dan tahun 2024 ditargetkan jauh meningkat lagi menjadi 48 sumur atau meningkat 26%. Adapun jika dibandingkan dengan saat pandemi Covid-19, maka target di tahun 2024 meningkat 71%.
“Dalam pengarahan CEO Forum yang lalu sebelum pembahasan work, program & budget (WPnB) tahun 2025, Kepala SKK Migas sudah meminta para CEO KKKS untuk terus meningkatkan investasi yang akan dibahas pada WPnB 2025. Ini menunjukkan bahwa keyakinan dari SKK Migas dan KKKS mengenai potensi hulu migas yang masih menjanjikan dan kesiapan hulu migas untuk mendukung pembangunan menuju Indonesia Emas di tahun 2045," pungkas Hudi. RH