Secara resmi gelaran pameran ini dibuka dengan pemaparan oleh Harris (Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), Eddie Widiono (Pendiri & Ketua Pembina Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia), serta Lia Indriasari (Country Manager Pamerindo Indonesia).
Kedua pameran ini akan menghadirkan lebih dari 650 peserta pameran dari 44 negara di area Hall A dan Hall D JIExpo Kemayoran, dan juga menyelenggarakan berbagai seminar dan diskusi di berbagai panggung.
Pameran Water Indonesia akan menyelenggarakan Indonesia Water Forum membahas “Transformasi Air Minum Menuju Indonesia Emas 2024” bekerjasama dengan PERPAMSI (Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia) dan juga akan dihadiri oleh perwakilan berbagai negara SEAWUN (The Southeast Asia Water Utilities Network).
Sedangkan pameran Electric & Power Indonesia akan menghadirkan berbagai sesi diskusi selama 4 hari bekerjasama dengan PJCI (Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia), MKI (Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia), NBRI (National Battery Research Institute), dan juga APUEA (Asia Pacific Urban Energy Association).
Pamerindo Indonesia selaku penyelenggara IEE Series 2024, menyatakan visinya dalam memajukan industri berkelanjutan, terutama pada sektor perkembangan area urban dan juga kota berkelanjutan.
“Sebagai the largest industrial platform in energy and engineering in Southeast Asia, IEE Series berkomitmen untuk mendorong perekonomian bangsa dan memberikan wadah bagi para pelaku bisnis untuk bertemu dan membuka peluang bisnis lintas-sektor secara nasional maupun multinasional, dan melalui kegiatan ini kami juga ingin mendukung pemerintah dalam mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Melalui kolaborasi dan inovasi yang terwujud disini, akan menjadi motor penggerak bagi kemajuan industri dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ucap Lia Indriasari, Country Manager Pamerindo Indonesia.
Transisi energi terbarukan di Indonesia diharapkan semakin menguat karena potensi sumber daya alamnya yang mumpuni untuk mendukung peralihan dari energi fosil ke pemanfaatan energi terbarukan seperti energi surya, geothermal, biomassa, bio-energi, dan juga energi laut.
Karena itu, pameran Electric & Power Indonesia secara khusus mengangkat tajuk “The 22nd Series of Power Generation, Renewable Energy & Electrical Equipment Exhibition”, dimana akan menyoroti dua bagian baru, yaitu energi surya dan juga baterai.
Pada sisi energy surya, beberapa peserta akan menampilkan inovasi pada peralatan produksi sel tenaga surya (Photovoltaic/PV), sistem pengaplikasian sel tenaga surya pada berbagai kebutuhan industri seperti AC, lampu jalan, sampai dengan bahan mentah sel tenaga surya, maupun berbagai peralatan yang mendukungnya, termasuk perangkat lunak, teknologi penyimpanan, serta panel surya itu sendiri.
Pada sisi teknologi penyimpanan atau baterai, berbagai peserta pameran disini akan menampilkan teknologi terbaru pengisi dan penyimpanan daya peralatan elektronik, perlengkapan industri, penyimpanan energi terbarukan, sampai dengan teknologi pengisian daya kendaraan elektrik.
Harris selaku Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, pada seremoni pembukaan Energy Week - IEE Series 2024 menyatakan, ndonesia memiliki tantangan besar dalam hal besarnya penggunaan energi fosil mencapai 87% dan juga gas LPG.
"Saat ini pemerintah sudah merumuskan strategi penerapan energi terbarukan dan keberlanjutan dengan tetap meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, dan secara potensi Indonesia memiliki energi terbarukan yang sangat besar seperti Geothermal dan berbagai pembangkit tenaga listrik dari sumber daya alam. Realitanya, transisi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan membutuhkan keterlibatan berbagai pihak dari pemerintah, akademisi, BUMN, swasta, media, lembaga pembiayaan, industri dan lain-lain, sehingga pemerintah mampu berperan sebagai penyempurna kebijakan. Karena itu pameran seperti ini menjadi penting untuk bisa mendorong kebijakan target energi terbarukan di tahun 2040," tuturnya.
Dorongan peralihan kepada energi terbarukan ini sejalan juga dengan tujuan tema Smart Urban Development & Sustainable City yang diangkat. Di mana 52% dari 280 juta penduduk di Indonesia tinggal di area urban dan terus meningkat.
"Kita membutuhkan pembangunan kota-kota cerdas, layanan masyarakat cerdas, nyaman, pembangunan infrastruktur cerdas, transportasi publik yang terintegrasi, dan berbagai peningkatan. Saya memberikan apresiasi pada pameran ini, karena bisa mewadahi komitmen kita bersama, melangkah menuju masa depan dan merestorasi masa depan energi yang terbarukan. Ini bisa menjadi wadah kolaborasi antara akademisi, peneliti, pelaku industri, dan berbagai pemangku kebijakan, untuk mendorong ekosistem energi terbarukan demi mengurangi emisi karbon,” ucap Eddie Widiono selaku pendiri dan ketua pembina PJCI
Selama IEE Series 2024 - Energy Week, berbagai topik pembahasan terkait industri energi dan isu-isu di dalamnya akan dengan luas didiskusikan dengan melibatkan berbagai pelaku industri, perwakilan asosiasi, pemangku kebijakan, sampai dengan generasi muda.
Topik yang terbahas akan beragam di 4 panggung, mulai dari pembahasan terkait hidrogen sebagai alternatif sumber energi bersih (Hydrogen as Clean Energy Source), peta masa depan kolaborasi ketenagalistrikan Indonesia (Indonesian Electricity Collaboration Roadmap: Sustainable Energy Policies and Financing for Indonesia's Future), ketahanan air (Water Security), hingga Urban Energy Session dan juga Power Talk untuk membahas IKN sebagai kota pintar dan juga berbagai alternatif energi terbarukan dan clean energy.
Sejalan dengan visi yang diangkat Energy Week, pada pameran ini juga akan diluncurkan diadakannya gelaran Battery Show 2025, sebuah inisiatif dari NBRI (National Battery Research Institute), dan juga update mengenai berbagai program keberlanjutan di Indonesia pada Indonesia Sustainability Updates. RH