Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan.
Foto: Ridwan Harahap
Banjarnegara, OG Indonesia -- Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan RI, PT Geo Dipa Energi (Persero) diminta oleh Kementerian Keuangan untuk menggiatkan kegiatan eksplorasi geothermal atau panas bumi sebagai energi terbarukan ramah lingkungan yang sangat berlimpah di Indonesia.
"Harapan kita, GeoDipa akan terus mencari sumber-sumber baru geothermal, melakukan eksplorasi dan kemudian mendorong supaya semakin besar lagi tenaga listrik kita yang bisa dihasilkan dari panas bumi," kata Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan, di sela acara peluncuran program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) Sinergi Penyelamatan DAS Serayu serta di kantor PT Geo Dipa Energi (Persero) unit Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2024).
Untuk itu Wamenkeu meminta pihak GeoDipa untuk aktif bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, hingga pihak pemerintah daerah serta masyarakat sekitar. Wamenkeu mengatakan pihaknya selalu memberikan arahan serta support sebagai SMV dari Kemenkeu, termasuk dukungan pendanaan untuk melakukan kegiatan eksplorasi.
"Karena di dalam bisnis geothermal itu yang mahal biasanya eksplorasi, mencari di mana potensi panas buminya, itu membutuhkan data, peralatan. Setelah ketemu tempatnya, kemudian dibor dan dilihat cukup enggak uap panasnya itu, kadang-kadang cukup, kadang-kadang harus dicari penguatan-penguatan atau malah kadang ngebor tempat berikutnya," beber Suahasil.
Pendanaan untuk berbagai kegiatan eskplorasi tersebut, selain berasal dari dana internal GeoDipa sendiri, diterangkan Wamenkeu, "Juga ada fasilitas lain yang memang dibuat oleh APBN untuk mendukung eksplorasi dari geothermal. Nah besarnya itu macam-macam, tergantung kebutuhan dari pengembangnya, GeoDipanya."
Dia mengingatkan, bantuan pendanaan untuk pengembangan panas bumi tersebut tidak hanya disediakan untuk GeoDipa semata, namun juga terbuka untuk dimanfaatkan oleh BUMN lain dan bahkan perusahaan swasta yang berminat masuk ke bisnis geothermal.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Yudistian Yunis mengatakan GeoDipa yang sudah berusia 22 tahun kini telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Dieng, Jawa Tengah, dan Patuha di Jawa Barat, untuk unit 1 dengan masing-masing berkapasitas 60 megawatt (MW) installed capacity. Untuk kedua PLTP tersebut, saat ini GeoDipa tengah melakukan pengembangan untuk unit 2 dengan kapasitas masing-masing sebesar 60 MW.
"Alhamdulillah kami dapat pendanaan dari ADB sehingga kami bisa melangsungkan pengembangan Dieng 2 dan Patuha 2. Dan bersyukur, sinergi ini kami dapat dukungan dari PII (PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia) sebagai salah satu penjamin proyek Dieng 2 dan Patuha 2," ujar Yudistian seraya mengatakan proyek-proyek tersebut juga mendapatkan bantuan grant sebesar US$10 juta dari Pemerintah Jepang terkait pemanfaatan karbon dalam proyek renewable energy.
Saat ini proyek pengembangan PLTP Dieng Unit 2 dan Patuha Unit 2 diungkapkan Yudistian berjalan dengan baik tanpa adanya accident sama sekali. "Saat ini kami melakukan pengeboran Dieng Patuha dengan success ratio 100 persen, kemudian tepat waktu dan tidak kurang 6 persen dari target budget yang kami tetapkan, jadi kami lebih hemat 6 persen," paparnya.
Yudistian juga menjelaskan bahwa produksi uap panas bumi yang dihasilkan dari kedua unit tersebut juga cukup baik yaitu mencapai 162 persen dari yang ditargetkan. "Khusus untuk Dieng, kami bisa mencapai 212 persen hari ini," tegas Yudistian. RH