Banjarnegara, OG Indonesia -- PT Geo Dipa Energi (Persero) bersama Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia melakukan Launching Program Sinergi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yaitu Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan di DAS Serayu. Kegiatan ini dilakukan di kantor PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2024), yang disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Suahasil Nazara.
Seperti diketahui, SMV di lingkungan Kementerian Keuangan terdiri dari beberapa perusahaan, yakni PT Geo Dipa Energi (Persero), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), PT Sarana Multi Infrastruktur Indonesia (Persero), PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Indonesia Infrastructure Finance, dan PT Karabha Digdaya. Ketujuh perusahaan tersebut melakukan kolaborasi melalui kegiatan Sinergi TJSL Bersama SMV Kemenkeu sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan di sekitar wilayah kerja perusahaan.
Kegiatan ini bukan kali pertama dilakukan, mengingat sinergi ini sudah dilakukan sebelumnya pada tahun 2022 dengan Program Shrimp-Carbon Aquaculture (SECURE) dan Ekowisata Mangrove Berkelanjutan di Berau, Kalimantan Timur, serta tahun 2023 dengan Program Pengelolaan Sampah Berbasis Sirkular Ekonomi di Yogyakarta. Pada tahun 2024, GeoDipa berkesempatan menjadi koordinator pelaksanaan Sinergi TJSL Bersama yang dilakukan dengan Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan di DAS Serayu.
Suahasil menjelaskan bahwa program TJSL ini merupakan langkah nyata SMV Kementerian Keuangan untuk dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat. “Tanggung jawab kita memastikan bahwa program TJSL harus bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Direktur Utama GeoDipa, Yudistian Yunis, mengungkapkan bahwa program penyelamatan DAS Serayu bukanlah hal yang sederhana. Hal ini dikarenakan perlunya berbagai pihak untuk melakukan sinergi dan kolaborasi secara berkelanjutan demi memperbaiki ekosistem di sekitar DAS Serayu.
“Mudah-mudahan sinergi ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Mari bersama kita jaga Dieng, DAS Serayu demi masa depan yang cerah,” katanya.
Secara geografis, wilayah kerja GeoDipa memang berada di sekitar hulu sungai Serayu. Oleh karena itu, program ini menjadi bentuk tanggung jawab nyata atas kehadiran perusahaan di sekitar wilayah hulu sungai Serayu.
Melalui program ini, SMV Kementerian Keuangan akan memberikan bantuan kepada 16 desa senilai lebih dari Rp1,52 miliar. Bantuan ini akan digunakan untuk beberapa program kegiatan yang mendukung penyelamatan DAS Serayu melalui pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan.
Harapannya, kegiatan ini akan memberikan dampak positif untuk memperbaiki kerusakan ekologis dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu, pengurangan ketergantungan pada praktik pertanian tidak ramah lingkungan juga diharapkan bisa menumbuhkan pendapatan masyarakat melalui diversifikasi pendapatan yang salah satunya berasal dari usaha peternakan kambing dan domba perah serta pengelolaan pakan ternak.
PJ Bupati Banjarnegara, Muhammad Masrofi, mengatakan bahwa program ini menjadi bukti nyata kepedulian SMV Kementerian Keuangan, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Menurutnya, melalui program ini, penanaman tanaman konservasi di sekitar aliran sungai Serayu, yang juga merupakan tanaman untuk pakan ternak, akan mendorong upaya perbaikan lingkungan secara signifikan.
“Kami bersama masyarakat, bergerak merapatkan barisan untu melakukan usaha penyelamatan DAS Serayu, agar kembali dapat menjadi anugerah. Karena sungai Serayu memiliki peran yang sangat besar untuk mendukung pertanian,” katanya.
Senada dengan hal tersebut, Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo, juga mendukung upaya tersebut. Menurutnya kolaborasi tujuh perusahaan di bawah Kementerian Keuangan akan menjadi entry point untuk membuka kolaborasi yang lebih besar guna menyelamatkan DAS Serayu. RH