Medan, OG Indonesia -- Fungsi Supply Chain Management (SCM) – Business Support Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Sumatera Subholding Upstream Pertamina, menggelar acara Supplier Engagement Day dengan mengusung tema “Meningkatkan Kemampuan Peran Serta Mitra Kerja dan Pencapaian Kepatuhan Dalam Implementasi Kontrak”, yang dihadiri oleh 150 mitra kerja penyedia barang dan jasa di lingkungan Regional Sumatera, para pemangku kepentingan termasuk Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin dan SKK Migas, yang diselenggarakan di Medan, Sumatra Utara pada Rabu-Kamis (26-27/6/2024).
Acara ini dilaksanakan sebagai bagian dari program pembinaan dan edukasi bagi para mitra kerja penyedia barang dan jasa Supplier Management SCM Performance Regional 1 Sumatera. Kegiatan yang diberikan adalah sosialisasi kepada para mitra kerja penyedia barang dan jasa dengan memberikan coaching clinic dan edukasi onsite, verifikasi, tanya jawab dibooth terkait Centralized Integrated Vendor Database (CIVD), Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Contractor Safety Management System (CSMS) dan Digital Procurement, di mana nantinya para mitra kerja penyedia barang dan jasa dapat memahami dan tidak mendapatkan kesulitan dalam melakukan berbagai proses kegiatan SCM yang ada di lingkungan Regional 1 Sumatera.
Selain itu, yang berbeda dari acara ini adalah adanya sharing program kerja pengadaan di PHR Regional 1 Sumatera mulai dari rencana pengadaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang disampaikan oleh Senior Manager SCM Regional 1 dan Asst. Manager Drilling Well Intervention Planning Regional 1, agar para mitra kerja di daerah lebih siap dalam mempersiapkan timnya untkk mengikuti tender ke depannya.
Acara ini dibuka langsung oleh Vice President (VP) Business Support Regional 1, Sanon R.A Sitanggang, dan dilanjutkan sambutan oleh perwakilan SKK Migas Fungsi Kapasitas Nasional dan Jaminan Kualitas Pengeloaan Rantai Suplai, Rudi Kurniawan. Disela-sela acara ini juga diisi kegiatan diskusi panel dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Musi Banyuasin, Roy Riady, yang dimoderatori oleh Head Legal Zona 4, Ari Rachmadi, dan para panelis dari VP Supply Chain Management Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream, Bongbongan Tampubolon, dan VP Business Support Regional 1, Sanon R.A Sitanggang, membahas perihal legal preventif dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Kemudian kegiatan dilanjutkan oleh paparan sosialisasi pentingnya persyaratan dan pengetahuan mengenai Contractor Safety Management System (CSMS) oleh Fungsi HSSE Regional 1 dalam melakukan pekerjaan yang beresiko tinggi, dan sosialisasi Fraud Awareness dari Fungsi Internal Audit Regional 1, serta sosialisasi Whistle Blowing System (WBS) oleh Fungsi Compliance dan Board Support Regional 1.
Kajari Musi Banyuasin, Roy Riady, menyampaikan akan pentingnya penegakan hukum preventif untuk melawan praktik kecurangan yang merugikan negara. Fraud merupakan salah satu ciri khas dalam tipologi tindak pidana korupsi. “Transparan, efektif, efesien, dan terbuka adalah sebuah asas yang menjadi tataran dasar yang harus ditaati oleh seluruh pelaksana pengadaan barang dan jasa, dari seluruh asas dan norma yang ada harus ditaati apabila tidak maka akan ada sanksi yang diberikan,” ucap Roy Riadi.
VP SCM PHE Subholding Upstream, Bongbongan Tampubolon, memberikan penekanan terhadap aturan-aturan dalam proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan subholding upstream, pencegahan fraud, dimana masuknya fungsi legal, dan bagaimana pengawasannya.
“Dalam proses bisnis pengadaan ada pengumuman lelang, pendaftaran, penilaian kualifikasi, bid out, finalisasi kontrak dan manajemen kontrak, inilah proses standar dalam proses pengadaan barang dan jasa, namun permainannya ada disini. Saya harap didalam proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan PHR Regional 1 Sumatera dapat menaati Business Judgement Rules dalam prosesnya,” ungkap Bongbongan.
VP Business Support Regional 1, Sanon R.A Sitanggang, menyampaikan pentingnya para mitra kerja penyedia barang dan jasa dalam mematuhi aturan serta pemenuhan isi kontrak kerja yang telah disepakati bersama.
“Sebagai pemilik kerja di Regional 1 Sumatera kami akan bertanggung jawab untuk memastikan user dan procurement planning memastikan spesifikasi tender tidak mengarah ke salah satu brand tertentu, hal ini adalah upaya kami untuk menciptakan kompetensi yang seimbang dan transparan sehingga dapat memberikan kesempatan lapangan tanding yang merata kepada seluruh peserta tender,” ucap Sanon.
Lebih lanjut Sanon menyampaikan bahwa, sebagai upaya preventif kami mengajak seluruh mitra kerja pengadaan barang dan jasa untuk berkolaborasi menjalin hubungan yang harmonis dalam media kami, salah satunya dengan acara Supplier Engagement Day ini. Acara ini merupakan kolaborasi antara para pemangku kepentingan dan juga para pimpinan PHR Regional 1 Sumatera yang terus berupaya melakukan kegiatan positif berupa pembinaan dan edukasi bagi para mitra kerja penyedia barang dan jasa di lingkungan PHR Regional 1 Sumatera. RH