Kutai Kartanegara, OG Indonesia -- Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, melaksanakan kegiatan penghijauan lahan di lokasi Eko-eduwisata Bee Edu Park, Desa Bangun Rejo, Tenggarong Seberang, pada Kamis, 13 Juni 2024. Kegiatan yang mengangkat tema “Restorasi Lahan untuk Pangan dan Pengembangan Lebah Madu Kelulut” tersebut merupakan kolaborasi PHKT dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Trigona Zwageri.
Kegiatan penghijauan lahan dilakukan dengan menanam 300 bibit Xanthostemon chrysanthus, atau dikenal sebagai Santos Lemon, yang merupakan tanaman pakan lebah madu kelulut. Selain itu, kegiatan ini juga menyerahterimakan 75 bibit anggrek kepada KTH Trigona Zwageri sebagai langkah awal pembangunan taman anggrek.
Sekretaris DLHK Kutai Kartanegara M. Taufik menyampaikan bahwa Hari Lingkungan Hidup 2024 ini merupakan momen penting untuk terus menumbuhkan, meningkatkan kesadaran dan kepedulian dalam memperbaiki lingkungan secara konsisten dan berkelanjutan. Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni.
“Harapan kami, kerja sama yang sudah terjalin dengan baik antara DLHK Kutai Kartanegara, PHKT, dan Kelompok Tani Hutan Trigona Zwageri dapat terus berjalan dengan baik dalam upaya bersama melestarikan keanekaragaman hayati di Ekoeduwisata Desa Bangun Rejo,” imbuhnya.
Manager Kalimantan Field PHKT Suwantono Widji menjelaskan, kegiatan penghijauan lahan ini sejalan dengan komitmen Perusahaan dalam pengelolaan lingkungan untuk mengurangi emisi karbon, efisiensi energi, konservasi lingkungan, dan mendukung kebijakan transisi energi Pertamina serta net zero emission di tahun 2060.
“Perusahaan berkomitmen menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan, atau Corporate Social Responsibility, yang mendukung pengembangan dan kemandirian masyarakat selaras dengan pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals atau SDGs, khususnya Tujuan 15 tentang Ekosistem Daratan, seperti pada kegiatan ini,” paparnya.
Suwantono memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. “Terlaksananya acara ini merupakan buah kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dan bentuk aksi nyata kita dalam mendukung restorasi lahan agar memberikan dampak positif bagi lingkungan,” tutupnya.
Sementara itu Dainu Fuliana, yang mewakili Kelompok Tani Hutan Trigona Zwageri, menyampaikan harapan agar penanaman bibit Santos Lemon dapat meningkatkan produksi madu kelulut di daerahnya. RH