PHE NSO Edukasi Jurnalis Terkait Transisi Energi


Lhokseumawe, OG Indonesia --
Pertamina Hulu Energi (PHE) North Sumatera Offshore (NSO) turut serta hadir sebagai salah satu pembicara pada gelaran edukasi jurnalis yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe, di Lido Graha Hotel Lhokseumawe, pada Sabtu, 25 Mei 2024.  Diikuti puluhan jurnalis termasuk para lulusan Basri Daham Journalism Institute (BJI) Lhokseumawe. 

Kegiatan ini diisi empat narasumber yakni Danie Mustafa, HSSE Superintendent PHE NSO, Dr. Azhari, M.Sc., Wakil Rektor I Universitas Malikussaleh selaku Pakar Energi Terbarukan, Muhammad Rochaddy, Koordinator Formalitas dan Komunikasi Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), dan Zulkarnaini Masry, Jurnalis Kompas, mantan Koordinator Forum Jurnalis Lingkungan Aceh.

Pada kesempatan ini, HSSE Superintendent PHE NSO, Danie Mustafa, memaparkan komitmen dukungan PT Pertamina (Persero) dalam transisi energi menuju Net Zero Emission 2060 melalui program-program yang berkesinambungan Energi Baru Terbarukan (EBT). “Pertamina sendiri telah membentuk anak perusahaan Subholding Power & New Renewable Energy yang fokus pada pengembangan energi baru terbarukan dan perubahan iklim (climate change),” ujar Danie Mustafa.

Danie menyampaikan kontribusi Pertamina terkait dengan EBT antara lain research & development pada green gasoline, green diesel dan green aftur, penggunaan geothermal, pembangkit tenaga listrik gas, pembangkit tenaga listrik angin, mengurangi emisi karbon, dan beberapa lainnya. “Pertamina juga terus melakukan inovasi-inovasi dalam pengembangan energi yang ramah lingkungan serta berkesinambungan,” jelasnya.

Selain Danie, dari sektor hulu migas hadir Koordinator Formalitas dan Komunikasi Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Muhammad Rochaddy. Dalam pemaparannya Rochaddy menjelaskan proyeksi energi baru terbarukan kaitannya dengan energi fosil dapat dilihat dalam Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional. 

"Sampai dengan tahun 2050 kebutuhan energi dari minyak dan gas bumi masih mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan target Pemerintah, produksi Migas di 2030 mencapai 1 juta barel minyak per hari/BOPD minyak bumi dan 12 miliar standar kaki kubik per hari/BSCFD gas bumi," ujarnya. 

Ketua panitia, Jafaruddin, mengatakan edukasi jurnalis ini untuk menambah pemahaman para jurnalis. Dia menyebut tuntutan global kini mengedepankan energi yang lebih ramah terhadap lingkungan. Sehingga energi terbarukan akan memainkan peran penting di masa depan. Oleh karena itu, transisi energi dari energi fosil ke energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan menjadi tantangan tersendiri bagi industri hulu minyak dan gas bumi.

Dr. Azhari, Wakil Rektor I Universitas Malikussaleh, yang merupakan Pakar Energi Terbarukan, memaparkan prospek energi terbarukan dalam transisi energi di Aceh. Menurut dia, jika dilihat dari sumber daya alam maka pengembangan energi terbarukan di Aceh cukup prospek dimulai dari sisi bahan baku biomassa.  “Untuk sumber-sumber energi matahari, angin, air, itu juga punya prospek tapi memang dari segi investasinya perlu melibatkan banyak pihak,” pungkas Azhari.

Kegiatan Edukasi Jurnalis Isu Transisi Energi itu didukung berbagai pihak, di antaranya adalah PHE NSO dan Pertamina EP (PEP) Rantau Field. RH

PHE NSO Edukasi Jurnalis Terkait Transisi Energi PHE NSO Edukasi Jurnalis Terkait Transisi Energi Reviewed by Ridwan Harahap on Jumat, Mei 31, 2024 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.