Foto: Ridwan Harahap
Jakarta, OG Indonesia -- Pada 7 Mei 2024, PT Indika Energy Tbk. (Perseroan) telah menyelesaikan penerbitan surat utang dalam jumlah US$ 350.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 8,75% per tahun (Surat Utang). Surat Utang akan jatuh tempo pada tahun 2029 dan akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited. Fitch Ratings memberi peringkat Surat Utang BB-, sedangkan Moody’s memberi peringkat Ba3.
Perseroan akan menggunakan dana hasil bersih penerbitan Surat Utang untuk pembelian kembali jumlah maksimum pokok terutang sehubungan dengan Surat Utang Senior yang akan jatuh tempo pada tahun 2025, yang diterbitkan oleh Indika Energy Capital IV Pte. Ltd. (Surat Utang 2025); pelunasan sisa jumlah terutang Surat Utang 2025 melalui pembelian kembali pada pasar terbuka; penawaran tender dan/atau pelunasan sebagaimana diatur dalam indenture Surat Utang 2025; dan pendanaan untuk pengembangan dan ekspansi kegiatan usaha non-batu bara.
Transaksi ini menandai penerbitan surat utang dengan imbal hasil tinggi yang pertama dari Indonesia dan ASEAN pada tahun 2024, di tengah situasi suku bunga yang tinggi dan ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah. Indika Energy berhasil mencapai pengetatan sebesar 12,5 bps dengan kelebihan permintaan sebesar 2x lipat. Berdasarkan geografis, basis investor yang tertarik untuk berinvestasi cukup terdiversifikasi, dengan pesanan berasal dari Asia (50%), Amerika Serikat (39%), dan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (11%).
Transaksi ini juga merupakan bagian dari upaya pengelolaan liabilitas Indika Energy untuk secara proaktif mengelola profil jatuh tempo utangnya. Penawaran tender serentak untuk Surat Utang 2025 mempunyai batas waktu tender awal pada tanggal 30 April 2024 dan akan berakhir pada tanggal 16 Mei 2024. Perseroan juga telah melunasi seluruh Surat Utang 2024 yang beredar pada tanggal 3 Mei 2024.
“Indika Energy bersyukur telah menyelesaikan penerbitan surat utang walau berada di tengah kondisi geopolitik yang kurang menentu. Kami berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan investor terhadap upaya transisi dan diversifikasi bisnis Indika Energy di sektor rendah karbon. Hal ini tentunya akan mendukung kami untuk mencapai target net-zero pada tahun 2050,” tutur Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy, Senin (13/5/2024).
Dalam melakukan transformasi bisnis, Indika Energy menerapkan strategi diversifikasi, divestasi, dan dekarbonisasi. Indika Energy telah melakukan diversikasi di berbagai sektor termasuk kendaraan listrik, energi terbarukan, logistik, solusi berbasis alam, digital, hingga kesehatan.
Sejauh ini, Indika Energy juga telah melakukan divestasi atas perusahaan pengangkutan dan pengapalan batubara PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) di tahun 2021, perusahaan kontraktor pertambangan batubara PT Petrosea Tbk. (PTRO) di tahun 2022, dan telah menyelesaikan divestasi atas perusahaan tambang PT Multi Tambangajaya Utama (MUTU) di tahun 2024.
Sementara dalam kegiatan operasional, Indika Energy melakukan dekarbonisasi untuk mengurangi emisi dari seluruh kegiatan operasional sebagai transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Pada 6 Mei 2024, Indika Energy menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di mana Perseroan memutuskan persetujuan pembagian dividen tunai dengan total sebesar US$ 30 juta atau kurang lebih 25% dari Laba Bersih Perseroan tahun 2023, atau sebesar US$ 0,0058 per saham. RH