Jakarta, OG Indonesia -- Perusahaan investasi dengan portofolio bisnis terdiversifikasi, PT Indika Energy Tbk. (Perseroan), menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta. Penguatan diversikasi di sektor non-batu bara, peningkatan kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi langkah utama untuk mewujudkan target net-zero (netral karbon) Perseroan. RUPST memutuskan menerima laporan tahunan 2023, mengesahkan laporan keuangan tahun 2023, memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Komisaris atas segala tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilaksanakan dalam tahun 2023.
RUPST juga memutuskan persetujuan pembagian dividen tunai dengan total sebesar US$ 30 juta atau kurang lebih 25% dari Laba Bersih Perseroan tahun 2023, atau sebesar US$ 0,0058 per saham dengan nilai tukar berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen final tunai buku 2023 (atau recording date). Adapun jadwal pembagian dividen final tunai yaitu penentuan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen final tunai (recording date) pada tanggal 22 Mei 2024 dan tanggal pembayaran atau pendistribusian dividen final tunai pada tanggal 5 Juni 2024.
RUPST juga menetapkan susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang tidak mengalami perubahan.
Dewan Komisaris:
• Agus Lasmono sebagai Komisaris Utama
• Richard Bruce Ness sebagai Wakil Komisaris Utama
• Indracahya Basuki sebagai Komisaris
• Farid Harianto sebagai Komisaris Independen
• Eko Putro Sandjojo sebagai Komisaris Independen
Direksi:
• M. Arsjad Rasjid P.M. sebagai Direktur Utama
• Azis Armand sebagai Wakil Direktur Utama
• Retina Rosabai sebagai Direktur
• Purbaja Pantja sebagai Direktur
• Kamen Kamenov Palatov sebagai Direktur
Kinerja Perseroan di tahun 2023 dan Langkah Perseroan ke Depan
Di tahun 2023, Perseroan mencetak Laba Bersih sebesar US$ 119,7 juta dan Laba Inti sebesar US$ 145,8 juta. Melalui anak usaha Kideco Jaya Agung (Kideco), Perseroan mengalokasikan 29% dari total produksi untuk kebutuhan dalam negeri – melebihi ketentuan 25% Domestic Market Obligation (DMO).
Pendapatan konsolidasi Perseroan menurun 30,2% menjadi US$ 3.026,8 juta di tahun 2023 dari US$ 4.334,9 juta pada tahun 2022. Penurunan Pendapatan Perseroan terutama disebabkan oleh menurunnya harga jual batu bara rata-rata Kideco di tahun 2023 sebesar US$ 72,9 per ton dibandingkan US$ 86,6 per ton pada tahun sebelumnya dan menurunnya volume penjualan Kideco menjadi sebesar 30,5 juta ton atau menurun 12,2% dibandingkan 34,8 juta ton pada tahun sebelumnya.
Perseroan telah menyelesaikan divestasi 100% saham PT Multi Tambangjaya Utama kepada PT Perindo Jaya Kreasi Tbk., termasuk pengalihan hak pemasaran yang dimiliki oleh Indika Capital Investment Pte. Ltd. (atau ICI) pada Februari 2024. Total nilai transaksi ini adalah US$ 218 juta, termasuk nilai pengalihan Hak Pemasaran yang dimiliki oleh ICI sebesar US$ 15 juta.
Langkah Diversifikasi, Divestasi, dan Dekarbonisasi untuk Mencapai Net-Zero
Pada tahun 2023, Indika Energy melakukan berbagai langkah diversifikasi ke bisnis rendah karbon, divestasi dari bisnis tinggi karbon, serta dekarbonisasi kegiatan operasional.
“Sebagai perwujudan komitmen keberlanjutan kami untuk mencapai net-zero pada tahun 2050, kami fokus mengakselerasi pengembangan di bisnis non-batubara termasuk mineral, pembangkit listrik tenaga surya, kendaraan listrik, dan nature-based solutions (solusi berbasis alam). Berbagai langkah strategis tengah kami upayakan untuk mendorong sektor rendah karbon ini,” tutur Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy.
Perseroan telah melakukan pembelian 46% saham di PT Natura Aromatik Nusantara, eksportir minyak asiri terbesar keempat di Indonesia. Di sektor kendaraan listrik, pada tahun 2023 Perseroan meluncurkan ALVA Cervo (kendaraan listrik roda dua) dan mendirikan PT Kalista Nusa Armada, yang merupakan penyedia layanan penyewaan kendaraan listrik roda dua dan roda empat.
Sementara di bidang tenaga surya, Perseroan tergabung dalam konsorsium dengan InfraCo Asia Development Pte. Ltd (InfraCo Asia) memenangkan tender kerjasama Pembangunan Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hybrid dengan baterai untuk Program De-dieselisasi PLN Tahap 1 dengan total kapasitas Pembangkit 102 MWp dan baterai penyimpan daya 252 MWh di Sulawesi, Papua dan Nusa Tenggara.
Perseroan terus memperkuat posisinya sebagai penyedia solusi tenaga surya melalui Empat Mitra Tenaga Surya (EMITS). Hingga saat ini, EMITS telah meraih kontrak pemasangan sebesar 60 MWp dan memilki target sebesar 500 MWp di tahun 2025.
Pengurangan Jejak Karbon Perseroan
Pada tahun 2023, Perseroan berhasil mengurangi emisi scope 1 dan 2 sebesar 11,3% dari tahun sebelumnya.
Perseroan juga memperluas total area reklamasi lahan yang pada tahun 2023 naik 3,96% atau secara akumulatif mencapai 5.879 hektar. Perseroan juga berupaya untuk mengurangi tingkat pengambilan air untuk kegiatan operasional, yang pada tahun 2023 turun signifikan sebesar 42,2% dari tahun sebelumnya.
Pada tahun yang sama, Perseroan juga melaporkan untuk pertama kalinya inisiatif Perseroan melalui Carbon Disclosure Project (CDP) mengenai aspek perubahan iklim, ketahanan air, dan menerima rating C untuk masing-masing laporan. Saat ini, Perseroan memiliki peringkat BBB dari MSCI Ratings dan 34,9 dari Sustainalitycs, dua lembaga pemeringkat ESG, yang menempatkan Indika Energy di peringkat kelima di antara perusahaan global di sektor batu bara.