Sungai Kayan di Kalimantan Utara akan dimanfaatkan aliran airnya untuk pembangkit listrik tenaga air cascade. |
Bulungan, OG Indonesia -- Pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo mengatakan akan ambil bagian dalam pembangunan proyek PLTA Kayan Cascade yang merupakan PLTA penghasil 9.000 MW, sehingga tercatat-sebagai PLTA terbesar se-Asia Tenggara. Proyek yang dibangun di atas Sungai Kayan, Kalimantan Utara ini terdiri dari 5 cascade, di mana selain menghasilkan listrik, PLTA ini nantinya akan. memberikan banyak benefit bagi lingkungan dan sekitarnya. Seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, irigasi dan pariwisata.
"Jadi dari dulu saya selalu mendukung proyek-proyek yang dirasa sangat bermanfaat bagi pembangunan nasional. Sehingga semua proyek yang dirasa bakal memberikan manfaat besar itu harus didukung. Dan saya selalu mendukung. Dari dulu saya selalu mendukung. Jadi proyek-proyek yang besar manfaatnya seperti PLTA Kayan Cascade ini jangan sampai ada halangan atau rintangan," papar Hashim.
Lebih jauh Hashim mengatakan, saat ini pun pihaknya mempunyai proyek serupa di Kalimantan Timur. "Proyeknya sama. Merupakan proyek energi terbarukan. Intinya kalau menyangkut EBT (Energi Baru Terbarukan) saya selalu tertarik," kata dia.
Dia menambahkan, owner atau pemilik PT Kayan Hydro Energy, Tjandra Limanjaya merupakan kawan lama dirinya. Bahkan ia sudah bersahabat dengan Tjandra Limanjaya sejak 10 tahun lalu. "Bahkan Pak Tjandra sudah berteman dengan kakak saya sejak 30 tahun lalu," ucapnya.
Kerja Sama dengan Sumitomo Selesai
PT Kayan Hydro Energy (KHE) menyelesaikan kerja sama dengan Sumitomo Corporation dalam pembiayaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade di Kalimantan Utara (Kaltara)
Hal ini disampaikan langsung oleh Executive Committee PT KHE Steven Kho kepada wartawan saat ditemui di PLTA Kayan, Tanjung Selor Hilir, Kabupaten Bulungan, Kaltara, Kamis, 30 Mei. "Per kuartal I-2024 sudah diakhiri (kerja samanya)," ujarnya.
Steven pun membenarkan bahwa sudah tidak ada lagi kesamaan visi dan misi di antaranya PT KHE dengan Sumitomo Corporation. "Ada perbedaan pandangan komersial yang tidak ketemu," katanya.
Namun demikian, dia tak dapat mengungkapkan secara terperinci apa yang dimaksud perbedaan komersial yang dimaksud sehingga kerja sama berakhir. Sebab, itu informasi rahasia di antara kedua belah pihak.
"Kami tidak dapat memberitahukan siapa yang mengakhiri kerja sama ini, karena itu informasi rahasia yang harus disimpan antara kami dengan Sumitomo," tuturnya.
Sementara itu, Executive Manager Sumitomo Kenichi Ishikawa membenarkan kerja sama Sumitomo dengan KHE berakhir. Namun, dia tak menampik bahwa pihaknya akan tetap berdiskusi dengan PT KHE untuk proyek ke depan yang mungkin bisa dikerjasamakan. "Kami akan tetap berdiskusi untuk kerja sama ke depannya," imbuhnya.
Sebelumnya, PT Kayan Hydro Energy (KHE) melakukan kerja sama dengan Sumitomo Corporation dalam pembiayaan pembangunan PLTA Kayan, serta penjajakan pengembangan green industry di Kalimantan Utara (Kaltara) dengan memanfaatkan energi dari PLTA yang akan dibangun.
Direktur Utama KHE Andrew Suryali mengatakan, kerja sama ini memiliki nilai investasi sebesar 17 miliar dolar AS.
Waktu Launching Kerja Sama antara PT Kayan Hydro Energy dengan Sumitomo Corporation pada Proyek Pengembangan PLTA Kayan Cascade, Kamis, 6 Oktober 2022 di Hotel Fairmont, Jakarta, Andrew Suryali mengatakan, KHE dan Sumitomo bersepakat untuk menjadi partnership dalam pembangunan PLTA Cascade yang merupakan proyek pembangkit listrik green energy serta penjajakan pembangunan green industry di Kalimantan Utara dengan memanfaatkan energi dari PLTA yang akan dibangun.
Adapun KHE adalah pemrakarsa dan pengembang proyek PLTA Kayan Cascade yang terletak di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kaltara, dengan kapasitas 9.000 Megawatt (MW) yang terbagi dalam lima bendungan.
Dikatakan Executive Committee KHE Steven Kho, saat ini KHE membuka semua pihak untuk bekerja sama. Termasuk dari pihak Jepang maupun China. RH