Garut, OG Indonesia -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menemukan penggunaan QR Code lebih dari satu pada kendaraan yang akan membeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Fakta tersebut ditemukan BPH Migas saat melakukan pemantauan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat.
Diterangkan Anggota Komite BPH Migas, Wahyudi Anas, dari hasil pemantauan di SPBU, ditemui salah satu supir truk yang menggunakan lebih dari satu QR Code untuk membeli BBM subsidi.
“Dengan indikasi temuan QR Code lebih dari satu ini, diharapkan Badan Usaha Penugasan mengingatkan dan memberikan edukasi kepada operator yang bertugas.Harus lebih memperhatikan kesesuaian nomor polisi yang terdaftar dalam QR Code dan nomor polisi yang ada di kendaraan,” tutur Wahyudi, Selasa (30/4/2024).
Kepala BPH Migas Erika Retnowati yang ikut dalam kegiatan pemantauan SPBU tersebut menegaskan bahwa BPH Migas terbuka untuk mendengarkan aspirasi masyarakat pembeli dan pengguna BBM.
"Kami mendengarkan masukan dan saran dari masyarakat mengenai penggunaan QR code untuk mendapatkan BBM Subsidi. Tentu jika ada kesulitan bagi masyarakat kami sarankan kepada SPBU terkait untuk dapat memperbaiki sistemnya, agar masyarakat terlayani dengan baik,” jelas Erika.
Hal senada disampaikan Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief dalam kesempatan yang sama. Menurutnya, sarana dan fasilitas yang ada di SPBU juga harus diperhatikan, baik itu posisi CCTV di SPBU, maupun proses penyimpanan video minimal 30 hari. RH