Kinerja Q1 2024 Amman, Produksi Logam Naik Karena Bijih Berkadar Tinggi dari Fase 7

Jakarta, OG Indonesia -- PT Amman Mineral Internasional Tbk. (Amman) membukukan laba bersih sebesar US$131 juta, dengan marjin 22 persen, pada Kuartal I tahun 2024. Laba tersebut diperoleh dari hasil penjualan bersih sebesar US$602 juta selama tiga bulan pertama tahun ini.

Presiden Direktur Amman, Alexander Ramlie, menyampaikan kinerja keuangan tersebut diraih berkat kenaikan produksi logam yang signifikan karena bijih berkadar tinggi dari Fase 7. Hal ini mendorong kenaikan produksi tembaga dan emas pada kuartal I-2024.

“Kami memulai tahun 2024 dengan hasil produksi yang baik karena tingginya kadar bijih dari Fase 7. Produksi konsentrat pada Kuartal I-2024 naik sebesar 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan produksi tembaga dan emas masing-masing meningkatkan 21 persen dan 34 persen,” ungkap Ramlie, Selasa (30/4/2024).

Selama tiga bulan pertama 2024, produksi tembaga mencapai 98 juta pon atau naik 21 persen, dengan volume penjualan sebanyak 80 juta pon atau naik 5 persen. Produksi emas sebesar 166.536 ons atau naik 34 persen, dengan volume penjualan mencapai 137.539 ons atau naik 15 persen. Sementara produksi konsentrat mencapai 179.073 metrik ton kering atau naik 28 persen, dengan volume penjualan 150.368 metrik ton kering atau naik 9 persen.

Saat ini, menurutnya, perusahaan sedang menuju puncak produksi Fase 7 dengan bijih berkadar tinggi, yang diperkirakan akan habis pada akhir tahun 2024. Pasca Fase 7, Amman akan bertransisi menuju penambangan bijih Fase 8.

Lebih lanjut, Ramlie menyampaikan bahwa proyek ekspansi berjalan sesuai rencana. Kemajuan pembangunan smelter mencapai 88,1 persen atau 103,3 persen dari target sebesar 85,2 persen. Proyek smelter ini melampaui target yang ditetapkan bulan Maret 2024 dan pembangunan berjalan sesuai jadwal untuk penyelesaian kontruksi fisik pada akhir Mei 2024.

“Panduan kinerja Amman tahun 2024 tidak berubah, dan kami berkomitmen untuk mengoptimalkan produksi meskipun ada potensi laranan ekspor mulai Juni 2024. Amman akan tetap fokus mencapai tujuan strategis, yang mencakup peningkatkan efisiensi operasi penambangan dan memastikan proyek ekspansi selesai tepat waktu,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Amman, Arief Sidarto, mengatakan meski hasil produksi baik namun penjualan bersih hanya naik 1 persen. Hal ini karena penurunan harga tembaga sebesar 19 persen yang diimbangin oleh peningkatkan volume penjualan emas dan tembaga masing-masing 15 persen dan 5 persen, serta peningkatan harga emas 9 persen.

“Selain itu, terdapat penundaan pengiriman selama beberapa minggu pada bulan Januari 2024 karena kami perlu izin ekspor agar bea ekspor tetap di 10 persen. Selama kuartal I-2024, Amman menunjukkan ketahanan finansial di tengah beberapa tantangan dan berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan keuangan yang hati-hati dan pengendalian biaya yang ketat,” ungkap Arief. RH