Manokwari, OG Indonesia -- SKK Migas dan Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina secara terpisah melaksanakan kunjungan kerja ke Polda Papua Barat dan Kodam XVIII/Kasuari pada Selasa (5/3/2024). Kunjungan dilaksanakan dalam rangka silaturahmi dan memastikan dukungan keamanan untuk kelancaran aktivitas hulu migas di daerah.
Rombongan SKK Migas - Regional Indonesia Timur Subholding Upstream pertamina diterima langsung Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Jhonny Edison Isir, beserta jajaran Polda Papua Barat. Sedangkan kunjungan Pangdam XVIII/Kasuari rombongan langsung ditemui Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap, beserta jajaran Kodam XVIII/Kasuari.
Kepala Departemen Operasi SKK Migas Pamalu Haryanto Syafri menyampaikan perlunya memelihara sinergitas yang kondusif dan produktif antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas dengan Polri di Papua Barat dan Papua Barat Daya dan dengan TNI di Papua Barat Daya.
“Isu-isu di wilayah Papua cukup kompleks, diantaranya, pertanahan dan konflik hak ulayat, sehingga aktivitas hulu migas perlu mendapat dukungan untuk kelancaran operasional mewujudkan target produksi migas yang ditetapkan pemerintah sebesar 1 juta barel per hari (bph) untuk minyak dan 12 miliar standar kaki kubik per hari untuk gas alam,” ujar Haryanto.
Direktur Regional Indonesia Timur Subholding Upstream, Muhamad Arifin, menyampaikan ini merupakan kunjungannya pertama kali ke Polda Papua Barat dan Kodam XVIII/Kasuari semenjak menjabat sebagi direktur.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pengamanan terhadap aktivitas hulu migas Papua Field, yang terjalin melalui Perjanjian Kerja Sama Pengamanan Objek Vital Nasional. Sekaligus kami melaporkan rencana pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001 dan North East Markisa (NEM)-001 di tahun 2024 ini dan sumur eksplorasi Bitangur (BIT)-001 dan empat sumur pengembangan di tahun 2025. Kami berharap kunjungan ini makin mempererat tali silaturahmi dan kerja sama antara Pertamina EP Papua Field dengan jajaran Polda Papua Barat di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, yang selama ini sudah terjalin dengan baik,” ujarnya.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Jhonny Edison Isir berkomitmen mendukung aktivitas hulu migas dengan menciptakan dan mendukung aktivitas investasi yang positif bagi pengembangan daerah.
“Keberadaan Pertamina harus berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat Papua, salah satunya melalui aktivitas CSR. Fenomena pilpres dan pileg 2024 bernuansa isu Orang Asli Papua (OAP) dan non-OAP sangat terasa dan menjadi potensi jurang pemisah yang mengarah pada disintegrasi. Kami berharap program-program CSR dapat menjadi salah satu cara memperkuat persatuan, meredam disintegrasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap juga menyatakan komitmennya turut mendukung aktivitas hulu migas.
“Pertamina sebagai Objek Vital Nasional sumber devisa negara dan penjaga ketahanan energi nasional perlu kita jaga, sejalan dengan peran TNI yang diatur dalam Undang-Undang TNI no. 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Perihal ini perlu ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama antara TNI AD cq. Kodam XVIII/Kasuari dengan SKK Migas dan KKKS, sebagai implementasi program kerja dan pertanggungjawaban administrasi anggaran. Di samping itu, perlu kita terapkan strategi penyaluran CSR yang menyentuh kebutuhan masyarakat di sekitar wilayah operasi,” ujar Ilyas.
Sebelum mengakhiri kunjungan kerja dijelaskan juga keterlibatan Papua Field dalam menjawab isu-isu yang dihadapi masyarakat Papua. Melalui program CSR, Papua Field menyediakan sarana air bersih di Distrik Klasafet dan Klamono, sesuai dengan aspek Sustainability Development Goals (SDGs) nomor 6, Air bersih dan Sanitasi Layak, serta merehabilitasi terumbu karang di Pulau Misool dan Pulau Soop untuk mendukung mata pencaharian masyarakat nelayan.
Di samping itu, Papua Field mendorong masyarakat untuk membudidayakan sayur dan ikan air tawar melalui pertanian-perikanan terpadu. Papua Field tidak hanya memproduksikan migas, namun turut membangun komunitas di sekitar area operasi, sesuai dengan aspek SDGs nomor 12, Konsumsi dan produksi yang Bertanggung Jawab. RH