Jakarta, OG Indonesia -- Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina selaku pengelola wilayah kerja migas di lepas pantai (offshore) memfasilitasi pekerja tunaikan hak sebagai warga negara memberikan suara dalam Pemilu 2024.
Pelaksanaan pemungutan suara dilakukan di sejumlah lokasi anjungan lepas pantai karena pekerja harus mengemban tugas memastikan produksi migas tetap berjalan.
"Pekerja tetap melanjutkan amanah negara dalam mengawal operasional hulu migas di tengah pesta demokrasi,” kata Agus Suprijanto, Sr. Manager Relations Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina di Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, merupakan pengelola hulu migas dengan wilayah meliputi PHE ONWJ, PHE OSES dan Pertamina EP Jawa Barat.
"Proses pemungutan suara berjalan profesional dikomandoi tim Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu),” kata Agus.
Pemungutan suara di PHE ONWJ dilakukan di empat lokasi, yakni di anjungan Echo, Bravo Flowstation, Mike Mike, dan Zulu. Di semua tempat itu, KPU melalui Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS) menyiapkan sebanyak 438 surat suara.
Sehari sebelumnya, tim KPPS berlabuh ke platform yang dituju selama 4 hingga 5 jam dari Jakarta membawa kotak dan surat suara yang tersegel untuk kemudian didistribusikan ke para pekerja offshore.
Sementara itu, pemungutan suara di PHE OSES dilaksanakan terpusat di tiga lokasi, masing-masing di North Area Business Unit (NBU) dan Central Business Unit (CBU) yang terletak di Perairan Utara Jawa serta dua TPS disediakan di Pulau Pabelokan.
Sedangkan para pekerja di anjungan XRay milik Pertamina EP wilayah Jawa Bagian Barat atau Zona 7, mengikuti Pemilu di TPS terdekat dengan Pelabuhan, yakni di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu dengan 105 pekerja yang terdaftar.
Di keseluruhan lokasi, proses pemungutan suara untuk pekerja Regional Jawa berlangsung aman dan lancar. Para pekerja juga gembira dapat menunaikan tugas sebagai warga negara sekaligus tetap profesional menjalankan tugas dan pekerjaan mereka sehari-hari. Dini