Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, Kepala BPSDM ESDM.
Foto: Ridwan Harahap
Jakarta, OG Indonesia -- Pemerintah tengah menggiatkan aktivitas ekplorasi minyak dan gas bumi (migas) demi mendukung target produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030 nanti. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Eneergi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) menegaskan pihaknya sangat terbuka dengan segala kerja sama dalam meningkatkan SDM di bidang migas, termasuk di bidang eksplorasi migas.
"Kalau dari sisi pengembangan SDM, kami mempunyai filsafat, open untuk semua potensi kerja sama," jelas Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, Kepala BPSDM ESDM dalam konferensi pers Capaian Kinerja Tahun 2023 BPSDM ESDM, di Jakarta, Jumat (19/1/2024).
Kepala BSDM ESDM mengatakan dengan SDM migas yang ahli akan membantu upaya eksplorasi dalam mencari sumber daya migas baru. "Kita mempunya 128 basin, yang baru tereksploitasi separuhnya yang lainnya belum. Artinya kita perlu ahli-ahli yang jauh lebih banyak lagi, ini menjadi salah satu PR kita untuk meng-engage teman-teman yang ada di luar sana," tuturnya.
Prahoro juga mengatakan bahwa pusat teknologi di bidang migas kebanyakan berada di negara lain, karena itu pihaknya turut aktif mengembangkan SDM migas dengan menggandeng pihak luar negeri mulai dari perusahaan migas multinasional sampai organisasi internasional terkait migas.
Dia menambahkan, BPSDM ESDM tidak lupa mengajak pihak industri di dalam negeri juga untuk terlibat dalam langkah pengembangan ini. "Jadi bahasanya, kalau pintar dua-duanya, jangan salah satu. Artinya dari sisi policy kita mempunyai kemampuan yang sama-sama diimbangi dengan yang ada di industri," terangnya.
Namun Prahoro juga mengungkapkan bahwa sejatinya industri dari subsektor migas di Indonesia sudah lebih mapan dari sisi teknologi dibandingkan subsktor lainnya. "Dibandingkan dari teman-teman di renewable energy, dari sisi teknologi, teman-teman di oil and gas ini sudah lari kenceng duluan, lebih cepat, artinya reference kita banyak," ucap Prahoro.
Kendati demikian, Prahoro menegaskan pentingnya untuk terus meningkatkan kapasitas dari para ahli migas yang dimiliki Indonesia. "Ahli migas kita, kalau kita lihat perlu meng-upgrade juga karena perkembangan dari sektor energi dan sumber daya mineral ini teknologinya berkembang sangat cepat dari detik ke detik. Karena itu di tempat kami di BPSDM ini juga mengikutinya detik per detik, karena teknologi yang saat ini baru bisa jadi satu bulan lagi sudah jadi teknologi usang," paparnya. Termasuk salah satu strateginya dengan menggiatkan magang bagi SDM anak negeri untuk terjun ke industrinya langsung.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manussia (PPSDM) PPSDM Migas Waskito Tunggul Nusanto menambahkan bahwa selain bekerja sama dengan organisasi internasional, BPSDM ESDM juga melakukan pemutakhiran terkait peralatan pendukung yang dipakai dalam pengembangan SDM migas. "Kami terus meng-upgrade peralatan kami dengan mengadakan beberapa simulator-simulator yang kekinian yang bisa diakses dari mana pun," ucap Waskito.
Sementara itu Erdila Indriani selaku Direktur Politeknik Energi dan Mineral Akamigas PEM Akamigas) menjelaskan BPSDM ESDM membawahi dua satuan kerja terkait dengan bidang migas yaitu untuk non formal education di PPSDM Migas dan formal education lewat PEM Akamigas.
"Kami di formal education menyiapkan SDM untuk bidang terkait eksplorasi itu ada program studi Teknik Produksi Migas di mana di situ diberikan mata kuliah yang related dengan bagaimana mencari singkapan migas, dan seterusnya. Dan mahasiswa kami pun betul-betul spesifik mata kuliahnya sehingga saat semester 7-8 sudah ada yang diterima magang di perusahaan sumber daya geologi, atau di Badan Geologi dan Lemigas," papar Erdila.
Lewat format tersebut, Erdila berkeyakinan lulusan dari PEM Akamigas sudah siap untuk diterima dan terjun langsung ke industri hulu migas. "Harapannya (PEM Akamigas) bisa menjadi salah satu penyuplai untuk tenaga ahli eksplorasi bidang migas," tutup Erdila. RH