Tutuka Ariadji, Dirjen Migas Kementerian ESDM.
Jakarta, OG Indonesia -- Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2024 yang berlangsung dari tanggal 12 Januari hingga 12 Februari 2024, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM menyelenggarakan berbagai kegiatan dengan mengusung sub tema “Wujudkan Budaya Keselamatan Migas pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi” untuk mendukung tema pokok Bulan K3 tahun 2024 ini yaitu “Budayakan K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, terjaga Keberlangsungan Usaha”.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji ketika membuka rangkaian kegiatan ini di halaman Gedung Ibnu Sutowo, Jakarta, Jumat (12/1/2024), menegaskan bahwa budaya bisa dipahami sebagai sesuatu kesadaran yang menjadi tradisi. Kesadaran melakukan sesuatu, kesadaran terhadap sikap berpilaku yang menjadi tradisi selama waktu yang cukup panjang. Menjadikan budaya tidak bisa dengan waktu yang singkat. Budaya adalah bentuk refleks dan kegiatan kita, bagaimana suatu institusi mempunyai kesadaran dalam merespons, berperilaku, dalam mengambil tindakan.
“Inisiatif dan subtema Wujudkan Budaya Keselamatan Migas pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi yang kita angkat ini sangat sesuai dengan visi misi serta nilai-nilai yang Kementerian ESDM pada umumnya dan Ditjen Migas pada khususnya. Industri Migas termasuk ke dalam industri yang beresiko tinggi. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita, keluarga besar Ditjen Migas, yang merupakan Pembina dan pengawas pada kegiatan usaha migas untuk memiliki pemahaman serta penerapan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik,” papar Tutuka.
Pembukaan rangkaian kegiatan Bulan K3 Tahun 2024 petang ini tidak hanya dihadiri oleh Pejabat dan staf di lingkungan Ditjen Migas tetapi juga oleh perwakilan dari lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan serta Kepala Teknik (Katek) dan Wakil Kepala Teknik (Wakatek) Badan Usaha Migas.
Budaya adalah berasal dari konsepsi, kata Tutuka, tidak menjadi budaya apabila tidak dilaksanakan dan menjadi tradisi. Kita sudah mengenal, kita sudah mengetahui adanya konsep budaya keselamatan migas ini, tetapi apakah betul kita telah melaksanakannya? Apakah betul kita benar sadar melakukannya secara institusional? Tidak karena paksaan, karena paksaan bukan merupakan budaya.
Tutuka juga mengingatkan sangat penting bagi keluarga besar Ditjen Migas, yang merupakan pembina dan pengawas pada kegiatan usaha migas untuk memiliki pemahaman serta penerapan budaya K3 yang baik.
“Ditjen Migas menempatkan diri sebagai pembina dan pengawas pada kegiatan usaha Migas, baik hulu maupun hilir Migas, bersama-sama dengan instansi Pemerintah lainnya seperti SKK Migas dan Badan Usaha Migas, kami disini berkolaborasi konstruktif untuk selalu memperbaiki pelayanan. Kami merasa bahwa nomor satu tanggung jawab kita adalah pelayanan kepada masyarakat luas, kepada badan usaha, dan kepada instansi Pemerintah lainnya untuk melaksanakan tugas pokok kami di bidang kemigasan. Dalam hal ini adalah keselamatan, keselamatan nomor satu,” ungkapnya.
Lebih lanjut Tutuka menyampaikan, tahun lalu, tertubi-tubi terjadi kecelakaan. Ditjen Migas mengirimkan tim untuk melihat dan mengevaluasi bagaimana perbaikannya. Salah satu solusinya adalah memperbaiki dengan fasilitas yang lebih baik, teknologi dan sarana prasarana yang lebih baik.
“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya bahwa kita mau mendengar, institusi ini mau mendengar apa yang terjadi sesungguhnya di lapangan dan bagaimana kita memperbaiki. Tidak mudah untuk mau menerima sesuatu hal yang pahit yang kita dengar dan kita memperbaikinya. Tapi itulah yang harus kita laksanakan. Kedepan kami mengharapkan kerja sama yang lebih baik dengan seluruh pemangku pentingan termasuk Bapak dan Ibu yang ada disini. Sehingga kita lebih baik menjalankan keselamatan migas ini dengan mungkin mengeluarkan beberapa pedoman-pedoman teknis tentang keselamatan migas yang belum ada. Kita perdetail, kita evaluasi lagi yang sudah ada, kita perbaiki,” paparnya.
Melalui rangkaian acara Bulan K3 Nasional yang diselenggarakan selama sebulan ini, Pemerintah mengharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap norma K3, meningkatkan penerapan K3 pada bidang pekerjaan masing-masing, serta meningkatkan partisipasi keluarga besar Ditjen Migas dalam mewujudkan pelaksanaan budaya K3 di setiap kegiatan usaha migas demi mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Secara khusus kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap budaya keselamatan migas, yang terdiri dari keselamatan instalasi, pekerja, umum, dan lingkungan, serta kita menjadi mampu menerapkan budaya tersebut dalam kehidupan baik sebagai pegawai Ditjen Migas maupun sebagai pribadi,” tambah Tutuka.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Mirza Mahendra menambahkan, pelaksanaan Bulan K3 Nasional Tahun 2024 ini berpedoman pada petunjuk pelaksanaan sebagai mana tercantum dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 244 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksananaan Bulan Keselamatan dan Keseharan Kerja Nasional Tahun 2023. Pelaksanaan Bulan K3 Nasional 2024 ini diadakan pada tanggal 12 Januari 2024 sampai dengan 12 Februari 2024. Adapun tema pokok Bulan K3 Nasional 2024 adalah Budayakan K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, terjaga Keberlangsungan Usaha.
“Selanjutnya sebagai wujud komitmen Ditjen Migas terhadap Bulan K3 Nasional 2024, kita mengangkat subtema : Wujudkan Budaya Keselamatan Migas pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi. Subtema ini erat kaitannya dengan salah satu visi dan misi Ditjen Migas dalam mengelola kegiatan usaha Migas yang andal, aman dan akrab lingkungan,” jelas Mirza.
Mirza juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bapak Sekretaris Direktorat Jenderal Migas beserta Tim dari Sesditjen Migas atas dukungan dan bantuan untuk merealisasikan kegiatan Bulan K3 tahun 2024 ini, mulai dari persiapan, pembukaan hari ini, hingga nanti sampai rangkaian kegiatan selesai selama satu bulan mendatang.
“Tentunya kegiatan ini tidak dapat berlangsung tanpa bantuan Bapak, Ibu dan rekan-rekan sekalian. Kami percaya dan berharap bahwa Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja bukan hanya milik KKKS, Badan usaha Hulu atau Hilir saja, namun Budaya Keselamatan dan Kesehatan merupakan milik dan tanggung jawab kita semua keluarga besar Ditjen Migas,” ungkapnya.
Untuk menyemarakkan bulan K3 Nasional tahun ini, Ditjen Migas mengadakan sejumlah rangkaian kegiatan Bulan K3 antara lain CEO Talk bersama top management Badan Usaha atau Badan Usaha Tetap, Ditjen Migas Walk Through, Emergency Drill, lomba berburu bahaya di Gedung Ibnu Sutowo dan Komplek Perkantoran Lemigas (Hazard Hunting), Kopi Senja ‘Tindak Lanjut hasil Medical Check Up Ditjen Migas’, Turnamen Olahraga (badminton, tenis meja, dan lain-lain), beberapa lomba untuk Sahabat Migas dan penampilan musik akustik yang dimeriahkan oleh Migascoustic.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap budaya keselamatan, khususnya Keselamatan Migas (keselamatan instalasi, pekerja, umum, dan lingkungan) dan menerapkan budaya tersebut dalam kehidupan sehari- sehari. RH