Badung, OG Indonesia -- Di tengah meningkatnya persaingan antar negara untuk meraih investasi, ternyata Indonesia masih menjadi destinasi investasi menarik bagi perusahaan migas multinasional. Hal ini terungkap dari pernyataan para eksekutif perusahaan Migas ketika menjadi pembicara pada the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2023 (ICIUOG 2023) yang berlangsung di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, dari 20 sampai 22 September 2023.
Director Eni Muara Bakau B.V, Roberto Daniele mengatakan ENI menempatkan Indonesia sebagai top prioritas tujuan investasinya. “Eni menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari top three negara tujuan kegiatan eksplorasi,” katanya.
Senada dengan pernyataan Roberto, Head of Middle East & Asia Pacific Eni, Ciro A. Pagano mengatakan, Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang sangat kuat karena lokasinya yang dekat dengan konsumen lama LNG seperti Jepang, Korea dan Taiwan serta pasar baru yang sedang bertumbuh di Tiongkok. Selain itu pertumbuhan permintaan dari pasar domestik juga sangat kuat. Sejauh ini, tambahnya, Eni memiliki rekam jejak kuat dalam pengembangan gas di Indonesia melalui aktivitas yang dilakukannya di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur.
“Indonesia memiliki peran sentral bagi strategi investasi dan juga strategi transisi energi kami dalam hal ini pengembangan gas. Inilah yang menyebabkan kami akan tetap berinvestasi di Indonesia,” ujar Ciro A. Pagano.
Pilihan untuk berinvestasi di Indonesia juga disampaikan ExxonMobil. President, ExxonMobil Indonesia Carole J. Gall mengatakan, Indonesia memiliki tempat spesial dalam portofolio investasi global ExxonMobil. Dia mengatakan Indonesia menjadi spesial karena memiliki standar dan potensi sumber daya manusia yang tinggi.
Bahkan, dalam hal keselamatan, proses dan pengelolaan bisnis inti, Indonesia memiliki standar yang tinggi dan menjadi yang terbaik di antara afiliasi ExxonMobil di seluruh dunia. “Karena hal-hal itu, bisnis kami di negara lain melihat kepada Indonesia,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa Indonesia juga menawarkan kesempatan yang lengkap bagi segmen bisnis ExxonMobil, mulai dari bisnis hulu, bisnis hilir, sampai dengan segmen transisi energi. “Dari perspektif kami, ini sangat unik, karena sangat sedikit unit bisnis kami di negara lain yang memiliki semua segmen ini sekaligus,” ujarnya. Hal yang lebih menarik adalah, Indonesia juga sudah melakukan banyak hal untuk memperbaiki sistem fiskalnya serta hal-hal lain yang dibutuhkan untuk perbaikan guna mendorong aktivitas hulu migas di Indonesia.
Presiden Direktur Petronas Yuzaini Bin Md Yusof mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara penting bagi portofolio bisnis Petronas. Meski sudah berbisnis di Indonesia selama 20 tahun, perusahaan asal Malaysia ini berkomitmen terus investasi.
“Bagi Petronas, Indonesia merupakan negara yang sangat penting. Petronas tidak hanya berbisnis di industri hulu migas, tetapi juga di bisnis hilir dan petrokimia. Indonesia adalah market penting untuk produk methanol kami,” ujarnya.
Anja Isabel Dotzenrath, EVP Gas & Low Carbon Energy bp, juga memuji iklim investasi di Indonesia. “Indonesia menonjol karena stabilitas politik dan kebijakan yang konsisten,” ujar Anja seraya menambahkan bahwa bp berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia.
Dalam forum yang sama, Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan lembaganya berkomitmen memberikan kemudahan bagi investor karena cadangan migas Indonesia berlimpah. “Tidak ada satu kata selain eksplorasi, eksplorasi, eksplorasi,” tegasnya. RH