Jakarta, OG Indonesia -- Universitas Bina Nusantara (Binus) bersama dengan e-Trans sebagai aplikasi transportasi online berbasis kendaraan listrik, menjadi pelopor untuk menerapkan kesadaran mengurangi emisi serta polusi di kampus. Hal itu diwujudkan dengan dibuatnya charging station atau tempat pengisian baterai gratis bagi para pengguna kendaraan listrik khususnya motor listrik di kampus Binus, Jakarta.
Rizky Adhi selaku Technical Director e-Trans mengatakan bahwa dukungan kesadaran untuk mengurangi emisi serta polusi di tingkat universitas yang dilakukan oleh Binus bersama dengan e-Trans, sangat positif dan bagus dampaknya bagi udara sekitar. Terlebih lagi, sekarang ini udara kualitas udara di sejumlah wilayah Indonesia sedang tidak sehat.
“Dengan adanya inisiatif dari kampus Bina Nusantara bersama dengan e-Trans untuk membangun charging station yang dapat digunakan secara gratis, tentunya akan membuat para mahasiswa menjadi lebih yakin dan nyaman untuk beralih ke kendaraan listrik khususnya motor listrik,” kata Rizky saat memberikan kuliah umum di Kampus Anggrek Binus, Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Di samping itu, Rizky berharap adanya charging station secara gratis yang ada di kampus Binus, akan mendorong kampus-kampus dari universitas lain juga melakukan hal yang sama. Dengan demikian maka kualitas udara di Indonesia akan kembali sehat dan segar. “Semoga hal ini dapat ditiru oleh universitas-universitas lainnya di Indonesia dengan segera,” ucap Rizky.
Rizky menambahkan, sekarang ini pemerintah juga sudah memberikan subsidi sebesar 7 juta untuk meringankan masyarakat beralih ke motor listrik. Selain itu, dari e-Trans juga memberikan tambahan insentif sebesar 1 juta khusus mahasiswa apabila ingin membeli motor listrik. "Semoga yang ditawarkan oleh pemerintah dan e-Trans ini dapat dimaksimalkan oleh masyarakat dan khususnya mahasiswa agar juga dapat berperan serta dalam mengurangi emisi dan polusi udara," ujar Rizky.
e-Trans sendiri merupakan aplikasi transportasi online pertama di Indonesia yang seluruh armadanya menggunakan motor listrik. Salah satu alasannya adalah untuk mendukung gerakan bumi bebas polusi dengan cara penggunaan kendaraan listrik. Hal tersebut diutarakan oleh Dahlan Iskan yang merupakan mantan Manteri BUMN sekaligus founder e-Trans, saat juga memberikan kuliah umum bertajuk Powering The Future : How Al is Transforming Electric Vehicles in Indonesia di Binus.
“Empat belas tahun yang lalu saat saya sudah mulai mempelopori kendaraan listrik, namun banyak yang meragukan bahwa tujuan kita sebagai bangsa tidak akan mungkin mengejar Jepang. Bahkan tujuan untuk melakukan efisiensi bahan bakar dianggap omong kosong. Kenyataannya, sekarang ini kendaraan listrik menjadi salah satu solusi untuk mengurangi polusi dan pengembangan dari energi hijau, bahkan pemerintah pun sudah menghimbau masyarakat untuk penggunaan kendaraan listrik,” ucap Dahlan.
Dahlan menambahkan bahwa pasar transportasi listrik di Indonesia diperkirakan akan tumbuh pesat pada tahun 2023 menyusul semakin meningkatnya kesadaran untuk menjaga lingkungan. Maka dari itu, e-Trans sebagai salah satu solusi transportasi online berbasis listrik di Indonesia, akan berusaha mengurangi emisi gas rumah kaca serta menjaga kualitas udara dengan transportasi kendaraan listrik yang efisien dan ramah lingkungan.
Di samping itu, Milton Pakpahan yang juga merupakan founder e-Trans serta Mantan Komisaris Utama PT Pertamina Patra Niaga dan juga Ketua Umum Masyarakat Energi Biomassa Indonesia, mengatakan bahwa kebiasaan mengembalikan energi hijau bukan perkara mudah. Sama seperti halnya dengan membiasakan berkendara menggunakan bahan bakar minyak ke kendaraan listrik.
“Saat ini di Pertamina mulai mentransformasi go green. Kita sepakat untuk energi terbarukan dan inisiatif pemerintah pun sudah terlihat dengan adanya Peraturan Menteri. Kendati demikian tetap ada tantangan, dimana kendaraan listrik membutuhkan baterai besar agar dapat menghilangkan kekhawatiran terkait jangkauan kendaraan, serta pemahaman masyarakat mengenai kendaraan listrik masih rendah, sehingga perlu dilakukan sosialisasi yang lebih gencar lagi,” ucap Milton. Dini