Jakarta, OG Indonesia -- Di tengah Pandemi Convid-19 yang menyulut kelebihan pasokan (over supply) listrik hingga mencapai 7 GW, PT Perusahaan Listrik Negara Persero (PLN) berhasil menaikkan laba bersih. Pada 2022 PLN dapat meraup laba Rp14,4 triliun, naik 124% dibandingkan target yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp6,4 triliun.
Kenaikan laba tersebut diperoleh dari peningkatan penjualan listrik sebesar 6,3% dari 257,6 Terrawatt hour (TWh) pada 2021 naik menjadi 273,8 TWh pada 2022, sehingga menaikkan pendapatan dari penjualan tenaga listrik sebesar 7,7% dari Rp288,9 triliun pada 2021 naik menjadi Rp311,1 triliun pada 2022.
Menurut Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi, capaian kinerja keuangan PLN tersebut diraih bukan tanpa tantangan dan masalah. Berbagai permasalahan yang cukup berat harus dihadapi, di antaranya kenaikan harga bahan bakar, angka inflasi, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dan kelebihan pasokan listrik.
"Namun, permasalahan tersebut dapat diatasi PLN dengan baik. sehingga laba 2022 meningkat secara signifikan. Kenaikan laba tersebut dicapai, salah satunya lewat langkah transformasi digital dari hulu ke hilir. Digitalisasi tak hanya hadir lewat PLN Mobile sebagai garda terdepan pelayanan pelanggan saja, tetapi juga digitalisasi operasional," ucap Fahmy Radhi, Minggu (7/5/2023).
Fahmy menegaskan, digitalisasi transmisi dan distribusi harus terus ditingkatkan agar ketika terjadi disrupsi atau gangguan, bisa termonitor secara cepat dan penanganan bisa dilakukan secara tangkas. Hal ini sebagai wujud komitmen PLN dalam memberikan layanan listrik tanpa kedip kepada masyarakat.
"Inovasi manajemen keuangan yang lebih transparan juga perlu dipertahankan oleh PLN. Untuk menurunkan biaya operasional, PLN melakukan debt management dengan mempercepat pembayaran utang. Sepanjang tahun 2020-2022, PLN membayar utang sebesar Rp62,5 triliun, sehingga menurunkan saldo utang perusahaan sebesar Rp41 triliun dan beban bunga hingga Rp7 triliun," lanjutnya.
Karena itu Fahmy pun mengingatkan agar capaian kinerja keuangan 2022 tersebut dapat tetap dipertahankan. "Bahkan harus ditingkatkan secara terus-menerus melalui transformasi digital dan inovasi manajemen keuangan. PLN juga harus harus menjaga efisiensi proses bisnis, yang dapat meningkatkan perolehan laba PLN dari tahun ke tahun," pungkasnya. RH