Jakarta, OG Indonesia -- Perusahaan investasi dengan portofolio bisnis terdiversifikasi, PT Indika Energy Tbk. (Perseroan), menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta. Pemenuhan kebutuhan energi nasional, penguatan diversifikasi di sektor non-batubara, serta peningkatan kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mewujudkan netral emisi karbon menjadi fokus utama Perseroan.
RUPST memutuskan menerima laporan tahunan 2022, mengesahkan laporan keuangan tahun 2022, memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Komisaris atas segala tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilaksanakan dalam tahun 2022.
RUPST juga memutuskan persetujuan penggunaan laba Perseroan dan pembagian dividen final tunai dari Laba Ditahan Perseroan tanggal 31 Desember 2022 sebesar US$ 73.169.140 – dengan nilai tukar berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal 18 April 2023 atau sebesar Rp 208 per saham.
Termasuk interim dividen sebesar US$ 40 juta yang telah dibayarkan di bulan Agustus 2022, Perusahaan membagikan total US$ 113,2 juta dividen tunai atau kurang lebih 25% dari laba bersih tahun 2022.
RUPST juga menyetujui untuk mengangkat kembali anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sudah habis masa jabatannya sehingga komposisi Dewan Komisaris dan Direksi tetap sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
• Agus Lasmono sebagai Komisaris Utama
• Richard Bruce Ness sebagai Wakil Komisaris Utama
• Indracahya Basuki sebagai Komisaris
• Farid Harianto sebagai Komisaris Independen
• Eko Putro Sandjojo sebagai Komisaris Independen
Direksi:
• M. Arsjad Rasjid P.M. sebagai Direktur Utama
• Azis Armand sebagai Wakil Direktur Utama
• Retina Rosabai sebagai Direktur
• Purbaja Pantja sebagai Direktur
• Kamen Kamenov Palatov sebagai Direktur
Kinerja Perseroan di tahun 2022
Di tahun 2022, Perseroan mencetak Laba Bersih sebesar US$ 452,7 juta, dan Laba Inti* sebesar US$ 521,2 juta. Melalui anak usaha Kideco Jaya Agung (Kideco), Perseroan mengalokasikan 28% dari total produksi untuk kebutuhan dalam negeri – melebihi ketentuan 25% Domestic Market Obligation (DMO).
Pada tahun yang sama, Indika Energy membukukan Pendapatan sebesar US$ 4.334,9 juta, atau naik 41,2% dibandingkan US$ 3.069,2 juta pada tahun 2021. Kenaikan Pendapatan Perseroan terutama disebabkan oleh meningkatnya harga jual batubara dimana indeks batubara Indonesia (ICI) 4 di tahun 2022 menjadi sebesar US$ 86,1 per ton atau naik 30,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kideco telah memperoleh Izin Usaha Pertambangan Khusus Sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian yang berlaku sampai Maret 2033
“Tahun 2022 adalah tahun dimana Indika Energy melaju cepat dalam melakukan diversifikasi usaha dan sekaligus memperkuat fondasi masa depan Indika Energy sebagai perusahaan investasi terdiversifikasi di Indonesia. Percepatan terutama berasal dari sektor kendaraan listrik, energi terbarukan, solusi berbasis alam, dan mineral, serta peningkatan kinerja ESG Indika Energy Group,” tutur Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy dalam keterangannya, Rabu (19/4/2023).
Akselerasi keberlanjutan, pengembangan usaha dan bisnis rendah karbon
Pada tahun 2022, Indika Energy mengambil langkah besar dalam upaya diversifikasi ke bisnis rendah karbon, dekarbonisasi operasi dan melakukan divestasi dari bisnis tinggi karbon. Perseroan meluncurkan dua usaha patungan (joint venture) baru di sektor kendaraan listrik dan ekosistemnya, Ilectra Motor Group (IMG) dan Foxconn Indika Motor (FIM). IMG telah meluncurkan motor listrik ALVA One pada bulan Agustus 2022 dan menyerahkan motor pertama kepada konsumen pada bulan November 2022.
Sementara di bidang tenaga surya, Perseroan terus memperkuat posisinya sebagai penyedia solusi tenaga surya melalui Empat Mitra Tenaga Surya (EMITS). Sepanjang tahun 2022, EMITS memperoleh kontrak hingga 40 MWp dan telah melakukan instalasi sebesar 13 MWp.
Di bidang nature-based solutions (solusi berbasis alam), anak usaha Perseroan, Indika Nature telah memulai penanaman pohon kaliandra dengan target seluas 7.500 Ha pada fase pertama. Indika Nature adalah pemegang konsesi hutan seluas 170.000 Ha yang bergerak di bidang perkebunan energi, jasa lingkungan, dan agroforestri dan hasil hutan bukan kayu.
Sementara itu di bidang mineral, di tahun 2022 Perseroan telah mengakuisisi 100% kepemilikan di Mekko Metal Mining, melalui anak usaha Perkasa Investama Mineral yang bergerak di bidang pertambangan bauksit.
Pada tahun 2022, Indika Energy juga menyelesaikan divestasi kepemilikan saham mayoritas di Petrosea, penyedia jasa dan teknik pertambangan, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengurangi eksposur terhadap bisnis tinggi karbon.
Selaras dengan perjalanan menuju netral karbon, Perseroan tetap mempertahankan fokus dan upaya untuk dekarbonisasi. ”Pada tahun 2022, Indika Energy berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca Scope 1 sebesar 14% dan mempertahankan intensitas emisi Scope 1 pada 0,022 ton CO2 ekuivalen per ton produksi batubara.
Hal ini menunjukkan kemajuan yang baik, bahkan telah melampaui beberapa rencana target 2025 yang di antaranya untuk mengurangi 10% dari baseline emisi Perseroan di tahun 2020,” tutur Arsjad.
Pada tahun 2022, Perseroan kembali mendapatkan peringkat ESG: triple B (BBB) dari MSCI, dan perbaikan peringkat risiko oleh Sustainaltytics dari 38,1 di 2021 menjadi 34,5 pada tahun 2022. MSCI dan Sustainalytics adalah lembaga penelitian, pemeringkatan, serta analisis tata kelola perusahaan dan ESG independen terkemuka dunia. Perseroan juga mendapatkan reafirmasi sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan dari British Standard Institute.
Mendukung upaya global menuju keberlanjutan
Perseroan berpartisipasi dalam berbagai inisiatif eksternal, termasuk organisasi global, nasional, dan regional mendukung komitmen dan upaya bersama menuju keberlanjutan secara global. Dekarbonisasi juga menjadi tema utama Perseroan ketika berpartisipasi dalam KTT Bisnis (B20) di Bali dan KTT Perubahan Iklim (COP27) di Mesir. Di B20, Indika Energy bergabung di Satuan Tugas Energi, Keberlanjutan, dan Iklim untuk merumuskan rekomendasi kebijakan tentang transisi energi berkelanjutan.
Bagi Indika Energy, ini merupakan kesempatan penting untuk menawarkan perspektif Perseroan tentang transisi energi yang adil bagi Indonesia dan berkontribusi pada kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional.
Pada COP27, Perseroan berpartisipasi dalam sesi panel tentang “Meningkatkan Bisnis Hijau Baru dan Ketahanan Iklim & Transisi Energi” dan “Ketahanan Iklim dan Transisi Energi: Membina Aksi Kolaboratif”.
“Indika Energy percaya bahwa masa depan adalah apa yang kita kerjakan. Untuk mempercepat transisi menuju energi yang berkelanjutan, diperlukan kerja sama baik untuk mengembangkan solusi yang produktif dan inovatif,” tutup Arsjad. RH