Jakarta, OG Indonesia -- Pemerintah menaruh harapan besar terhadap potensi migas di wilayah kerja (WK) Andaman. Berdasarkan hasil penemuan di Andaman II, potensinya cukup signifikan, meski tidak sebesar Blok Masela.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Selasa (13/12/2022), mengatakan, wilayah kerja Andaman terdiri dari WK Andaman I, II, III dan South Andaman. Pengeboran Timpan-1 di WK Andaman II telah selesai dilakukan dan mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BCPD).
“Penemuannya cukup signifikan. Kalau dilihat tidak sebesar Masela. Bisa dibilang separuh Masela. Tapi itu kan baru (hasil) Andaman II, masih ada Andaman I dan South Andaman,” kata Tutuka.
Saat ini sedang dilaksanakan seismik Andaman II seluas 3.620 km2 dan pada tahun 2023 akan dilakukan tajak sekitar 3 sumur di area Andaman yaitu Halwa dan Timpan 2 di Andaman II, serta Layaran di South Andaman.
Total sumber daya di area Andaman diperkirakan sebesar 4865 MMBOE yaitu discovery: 260, prospect: 1970 dan lead: 2635. Andaman I dikelola oleh KKKS MP (80%) dan Premier Oil/Harbour Energy (20%), ditargetkan onstream 20230. Sedangkan Andaman II dikelola Premier Oil/Harbour Energy (40%), MP (30%) dan BP (30%), ditargetkan onstream 2028.
Sementara Andaman III dikelola Repsol (51%) dan Petronas (49%). South Andaman dikelola MP(80%) dan Premier Oil/Harbour Energy (20%), serta ditargetkan onstream tahun 2030. R1